• Beranda
  • Berita
  • Kementan: Inovasi dongkrak produktivitas dan kesejahteraan petani

Kementan: Inovasi dongkrak produktivitas dan kesejahteraan petani

6 September 2022 09:19 WIB
Kementan: Inovasi dongkrak produktivitas dan kesejahteraan petani
Petani memanen bawang merah saat panen raya di kawasan food estate lereng Gunung Sindoro Desa Bansari, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (20/1/2022). Program food estate atau lumbung pangan oleh kementerian pertanian diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian hortikultura guna mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/tom.

Peran Kementan adalah untuk mendorong partisipasi aktif petani dalam mencapai swasembada pangan seraya meningkatkan kesejahteraan mereka

Kementerian Pertanian mendorong pengembangan inovasi dan teknologi pertanian untuk mendongkrak produktivitas hasil tani Indonesia sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

"Peran Kementan adalah untuk mendorong partisipasi aktif petani dalam mencapai swasembada pangan seraya meningkatkan kesejahteraan mereka. Disamping itu dalam upaya mendongkrak produktivitas pangan nasional, Kementan senantiasa mendorong berbagai inovasi di sektor pertanian," kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Suwandi menuturkan peningkatan pendapatan petani khsususnya petani tanaman pangan merupakan salah satu tujuan pemerintah dalam membangun pertanian. Kebijakan dan program Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memfokuskan pada peningkatan produksi berbasis teknologi dan korporasi untuk penguatan ketahanan pangan hingga ekspor, sehingga kesejahteraan petani pun membaik.

"Pengembangan inovasi yang dikembangkan Kementan memiliki syarat penting, yaitu memenuhi unsur pemenuhan kebutuhan petani sebagai pengguna inovasi dan pelaku utama pertanian secara spesifik lokasi," kata Suwandi.

Pengembangan pertanian spesifik berdasarkan lokasi dilakukan di Sumatera Barat yang 50 persen pertaniannya adalah padi. Sekretaris Dinas Pertanian, Perkebunan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat Ferdinal Asmin mengatakan pihaknya membentuk tim pendapatan petani dengan sasaran petani padi.

"Dalam rangka meningkatkan pendapatan para petani, dibangun sinergitas tindakan dengan membentuk tim peningkatan pendapatan petani. Sasaran kita adalah petani padi. Kemudian hal ini menjadi sangat penting karena untuk menambah usaha rumah tangga para petani, membutuhkan pendukung dari berbagai pihak untuk mewujudkan gagasan tersebut," kata Ferdinal.

Hal-hal yang dapat mendukung pengembangan pertanian yaitu dengan penggunaan benih yang unggul, ketersediaan pupuk, dan alsintan yang memadai. Saat ini para petani di Sumatera Barat sudah dapat membuat pupuk sendiri, terutama pembuatan pupuk organik dengan tujuan mengurangi penggunaan pupuk kimia.

Dengan pupuk organik yang dibuat sendiri akan menghemat harga produksi di saat harga pupuk sedang tinggi. Pupuk buatan sendiri juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dengan mengurangi pengeluaran produksi.

Beberapa program pertanian pemerintah daerah di Provinsi Sumatera Barat seperti di Kabupaten Tanah Datar yang memiliki program pelayanan bajak gratis yang bertujuan untuk mengurangi biaya pengolahan lahan. Selain itu asuransi tani yang terbagi menjadi dua yaitu asuransi usaha tanaman padi dan asuransi ternak sapi kerbau.

Selanjutnya peningkatan kuota pupuk bersubsidi, yang mana bantuan pupuk difokuskan kepada produksi pupuk organik serta program perbaikan jaringan irigasi yang sebagian besar jaringan irigasi yang tersedia adalah irigasi sederhana.

Baca juga: BRIN: Teknologi irigasi hemat air tingkatkan produktivitas pertanian
Baca juga: Kementan tingkatkan pengetahuan iklim genjot produktivitas pertanian
Baca juga: Kementan kembangkan pupuk organik tingkatkan produktivitas pertanian

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022