Perdana menteri Inggris yang baru, Liz Truss, menunjuk James Cleverly sebagai menteri luar negeri, kata kantor Truss, Selasa (6/9).Kita tentu saja harus teguh mendukung Presiden (Volodymyr) Zelenskyy dan rakyat Ukraina...
Cleverly sebelumnya menjabat menteri pendidikan sejak Juli, bulan ketika Boris Johnson mengumumkan akan mengundurkan diri sebagai perdana menteri Inggris.
Cleverly (53 tahun) bersinar dengan cepat di kalangan Partai Konservatif sejak ia pertama kali terpilih sebagai anggota parlemen untuk Kota Braintree pada 2015.
Ia juga pernah memegang jabatan di kementerian luar negeri sebagai menteri muda serta memberikan pemaparan parlemen soal dukungan Inggris bagi Ukraina terkait invasi Rusia.
Baca juga: Liz Truss dan citranya yang keras
Truss sendiri, yang sebelumnya menjabat menteri luar negeri, merupakan sosok pengkritik China dan Rusia.
Cleverly telah memberikan gambaran bahwa pemerintahan Truss akan mengambil sikap keras terhadap Beijing maupun Moskow.
"Kita tentu saja harus teguh mendukung Presiden (Volodymyr) Zelenskyy dan rakyat Ukraina... Dan tidak saya ragukan bahwa kita akan terus menjadi teman yang sangat baik seperti ketika di bawah Boris Johnson," kata Cleverly kepada Reuters.
Ia memberikan komentar tersebut tak lama setelah Truss diumumkan sebagai pemimpin baru Partai Konservatif.
"Tapi tentu, itu masalah yang paling genting, tapi bukan satu-satunya masalah. Kita harus menghadapinya, tapi kita juga harus mengurusi masalah-masalah jangka panjang. Dan ... kami akan akan mengurusi dua-duanya."
Sama seperti Truss, Cleverly tetap setia kepada Johnson. Cleverly adalah sosok yang pada masa awal mendukung gerakan Truss untuk mengganti Johnson sebagai pemimpin.
Cleverly pernah menjadi kandidat dalam pemilihan pemimpin pada 2019, ketika mantan perdana menteri Theresa May mengundurkan diri.
Namun, ia menjadi kandidat pertama yang terpental dari pemilihan tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: PM Inggris Liz Truss terima undangan untuk berkunjung ke Ukraina
Baca juga: Pengamat: PM baru tak berpengaruh banyak pada hubungan RI-Inggris
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022