Jepang sedang menyelidiki dugaan keterlibatan kelompok pro Rusia menyusul gangguan yang terjadi pada sejumlah laman pemerintah, kata Kepala Kabinet Hirokazu Matsuno pada Rabu.Kami menyadari bahwa kelompok peretas (Killnet) mengisyaratkan mereka dalang di balik serangan siber,
Lebih dari 20 laman di empat kementerian pemerintah tidak dapat diakses pada Selasa malam, namun kemudian kembali normal pada hari yang sama, katanya.
Pemerintah belum mengidentifikasi adanya kebocoran informasi apa pun dan sedang mencari tahu apakah kegagalan itu disebabkan oleh serangan siber sehingga layanan internet tak tersedia (denial-of-service)/DDoS, katanya menambahkan.
Dalam serangan DDoS peretas berupaya membanjiri jaringan dengan volume trafik data yang tinggi untuk melumpuhkannya.
Baca juga: Swedia tuding Rusia jadi dalang peretasan badan olahraga
Kelompok pro Rusia "Killnet" mengatakan di media sosial bahwa pihaknya bertanggung jawab atas serangan siber tersebut, seperti diberitakan penyiar NHK.
"Kami menyadari bahwa kelompok peretas (Killnet) mengisyaratkan mereka dalang di balik serangan siber, namun pada saat ini kami masih menyelidiki penyebab kegagalan tersebut, termasuk keterlibatan mereka," kata Matsuno saat konferensi pers harian.
"Kami paham bahwa kelompok peretas (Killnet) sudah mengancam serangan siber di sejumlah negara dan beberapa di antaranya mengungkapkan mereka terkait dengan pemerintah Rusia. Mengingat posisi kami sebagai pemerintah, kami tidak akan menanggapinya," kata dia.
Serangan siber untuk sementara memblokir akses ke situs-situs, termasuk portal pemerintah e-Gov Digital Agency, kata NHK.
Sumber: Reuters
Baca juga: Peretas Rusia "serbu" Lithuania karena larangan transit
Baca juga: Situs web kementerian Rusia tampak diretas
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022