"Selamat datang di Bangka Belitung, salah satu provinsi kepulauan yang ada di Indonesia," kata Ridwan Djamaluddin saat menyampaikan kata sambutan pada Diskusi Pertama "Side Event" G20 dalam Seminar “The Development of Indonesia's Blue Economy" di Belitung, Rabu.
Ia mengatakan hari pertama (7/9) perhelatan G20 di Belitung ini dihadiri para delegasi dari 22 negara membahas "blue economy" atau ekonomi biru untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan yang berpusat di laut.
Baca juga: Bappenas sebut DMM G20 di Belitung usung tiga tujuan
"Ekonomi biru ini sangat potensial dan cocok dengan Indonesia, khususnya Babel yang merupakan provinsi kepulauan," katanya.
Menurut dia, jika kembali melihat sejarah bahwa dari lagu anak-anak yang berjudul "Nenek Moyangku, Seorang Pelaut" secara harfiah menunjukkan bahwa laut telah menjadi urat nadi kehidupan di Indonesia sejak lama.
Selain itu, katanya, disebutkan pula bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan dan negara nelayan terbesar kedua setelah China.
Baca juga: Bappenas: RI-anggota G20 tanda tangani MoU Kedirgantaraan sore ini
Baca juga: Belitung siap sambut kedatangan delegasi pertemuan G20
"Topik diskusi yang dicanangkan ini begitu erat dengan Indonesia dan sejalan dengan program ekonomi maritim yang diusung Presiden RI Joko Widodo," katanya.
Ia menyatakan saat ini pemerintah berupaya memperbaiki pengelolaan sektor biru melalui pendekatan berbasis spasial, yakni Kawasan Pengelolaan Perikanan dan Kawasan Konservasi Perairan.
"Kami berharap dengan adanya acara ini dapat menambah koneksi, memicu kolaborasi, dan sinergi yang baik untuk Indonesia dengan negara-negara G20 yang hadir," katanya.
Pewarta: Aprionis
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022