• Beranda
  • Berita
  • Ketum PBNU imbau pihak pesantren tingkatkan pengawasan pada santri

Ketum PBNU imbau pihak pesantren tingkatkan pengawasan pada santri

7 September 2022 18:18 WIB
Ketum PBNU imbau pihak pesantren tingkatkan pengawasan pada santri
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf saat memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (7/9/2022). ANTARA/Tri Meilani Ameliya.
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengimbau kepada seluruh pihak pesantren di Tanah Air, khususnya yang berada di lingkungan NU, agar meningkatkan pengawasan terhadap santri-santri mereka.

"Kami menyerukan kepada pesantren-pesantren, khususnya di lingkungan NU untuk lebih memperhatikan masalah sistem pengawasan santri-santri," kata Gus Yahya, sapaan akrab KH Yahya Cholil Staquf kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Wapres minta kekerasan dalam dunia pendidikan dihentikan

Menurutnya, peningkatan pengawasan tersebut dapat mencegah terjadinya kekerasan ataupun penganiayaan terhadap santri.

Hal tersebut dia sampaikan untuk menanggapi kasus dugaan penganiayaan terhadap salah satu santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Gontor Ponorogo, Jawa Timur, Albar Mahdi/AM (17) oleh sesama santri yang mengakibatkan remaja asal Palembang, Sumatera Selatan, itu meninggal dunia.

Selanjutnya, Gus Yahya menyampaikan belasungkawa dan mengaku prihatin terhadap peristiwa tersebut. Dia pun menyampaikan dukungan pada Pesantren Gontor dalam mengatasi kasus itu.

Meskipun kasus ini menjadi sorotan publik dalam beberapa hari terakhir, Gus Yahya meyakini masyarakat akan tetap memandang pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan yang terpercaya.

"Saya yakin masyarakat masih tetap melihat pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan yang terpercaya untuk mendidik anak-anak secara komprehensif, tidak hanya soal pengetahuan, tetapi juga soal perilaku," ucap dia.

Selama ini, tambah dia, masyarakat pun mengetahui manfaat-manfaat dan peran besar pesantren yang nyata dalam pendidikan di Tanah Air.

Sebelumnya pada Selasa (6/9), pihak Ponpes Gontor mengakui adanya dugaan penganiayaan terhadap santri Albar Mahdi/AM (17) oleh sesama santri yang mengakibatkan remaja asal Palembang itu meninggal dunia.

"Berdasarkan temuan tim pengasuhan santri, memang ditemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal," kata juru bicara Ponpes Darussalam Gontor Ustaz Noor Syahid, di Ponorogo, Jawa Timur.

Sejauh ini, tambah dia, pihak Ponpes Gontor sejauh ini telah mengambil tindakan tegas terhadap para terduga pelaku, dengan mengeluarkan santri yang terlibat penganiayaan.

Baca juga: Jumlah santri korban penganiayaan di Ponpes Gontor lebih satu orang
Baca juga: Ponpes Gontor mengakui dugaan penganiayaan santri AM hingga meninggal

 

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022