• Beranda
  • Berita
  • Kemenkop dan pemerintah Korsel adakan kompetisi startup dan UKM

Kemenkop dan pemerintah Korsel adakan kompetisi startup dan UKM

7 September 2022 18:38 WIB
Kemenkop dan pemerintah Korsel adakan kompetisi startup dan UKM
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim saat memberikan sambutan dalam kegiatan "The 3rd Korea-ASEAN Business Model Competition for SDGs 2022", Jakarta, Rabu (7/9/2022). ANTARA/HO-KemenkopUKM/am.

Melalui kegiatan ini, Bangsa Indonesia dapat melihat langsung UKM yang telah mengadopsi praktik bisnis yang mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Deveopment Goals.....

Kementerian Koperasi dan UKM bersama Kementerian UKM dan Startup dari Korea Selatan (Korsel) mengadakan Korea-ASEAN Business Model Competition.

Kerja sama tersebut yang mengusung tema “The 3rd Korea-ASEAN Business Model Competition for SDGs 2022” bertujuan mendukung pengembangan startup dan UKM dari Korsel dan negara-negara Asia Tenggara.

“Melalui kegiatan ini, Bangsa Indonesia dapat melihat langsung UKM yang telah mengadopsi praktik bisnis yang mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Deveopment Goals/Tujuan Pembangunan Berkelanjutan),” kata Sekretaris Kemenkop Arif Rahman Hakim saat memberikan sambutan dalam acara tersebut di Jakarta, Rabu, lewat keterangan resmi.

Baca juga: Kemenkop raih tiga penghargaan BKN Award 2022

Menurut dia, penyelenggaraan Korea-ASEAN Business Model Competition SDGs 2022 akan memunculkan berbagai inovator baru 
​​​​​yang berminat terhadap bisnis yang memberikan dampak dari segi sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Meskipun pandemi COVID-19 telah mengakibatkan krisis kesehatan dan perekonomian yang memperburuk capaian SDGs, lanjutnya, namun  wadah tersebut telah meningkatkan kesadaran terhadap kesiapsiagaan menghadapi krisis. Kesadaran masyarakat terhadap ekonomi hijau, rendah karbon, efisien sumber daya, dan inklusif secara sosial juga kian meningkat.

Arif menyampaikan ekonomi hijau hadir sebagai salah satu solusi dalam upaya mengurangi dampak negatif eksploitasi sumber daya oleh industri dan mendukung pencapaian SDGs. Selain itu, terdapat peluang bisnis yang besar, sehingga UKM diharapkan dapat menangkap kesempatan tersebut.

“Sejalan dengan hasil studi World Economic Forum 2020, bahwa estimasi transisi ekonomi hijau dapat menghasilkan peluang bisnis senilai 10 triliun dolar AS dan membuka 395 juta lapangan pekerjaan pada 2030,” ujar Arif.

Baca juga: Kemenkominfo: Program startup digital tidak cuma fokus di kota besar

Dia mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi UKM untuk memasuki ekonomi hijau. Di antaranya kesulitan dalam pembiayaan usaha, tantangan dalam perancangan kebijakan fiskal yang tepat sasaran, serta kesadaran dan minat UKM dalam menggunakan bahan baku dan proses pengolahan ramah lingkungan.

Untuk itu, diperlukan lebih banyak investasi bisnis yang mengadopsi praktik ekonomi hijau guna mempercepat kemajuan SDGs dan memperkuat kolaborasi antarpemangku kepentingan di dalam negeri maupun lintas negara.

“Saya berharap kepada top 10 Korea-ASEAN Business Model Competition SDGs 2022 yang terpilih untuk selalu semangat berjuang menunjukkan keunggulan usaha kepada calon investor,” ungkapnya.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022