• Beranda
  • Berita
  • Agung Podomoro siap dorong sektor properti topang pemulihan ekonomi

Agung Podomoro siap dorong sektor properti topang pemulihan ekonomi

8 September 2022 11:20 WIB
Agung Podomoro siap dorong sektor properti topang pemulihan ekonomi
Marketing Director PT Agung Podomoro Land Tbk. Agung Wirajaya (kiri) dan Presiden Direktur Era Indonesia Darmadi Darmawangsa (kanan) berbincang dalam acara Festival Investasi Properti – 53 Tahun Agung Podomoro yang berlangsung pada 6-18 September 2022 di Central Park Jakarta. (ANTARA/HO-APLN)
PT Agung Podomoro Land Tbk siap mendorong sektor properti di tanah air bangkit kembali dan menjadi salah satu penopang pemulihan ekonomi Indonesia.

Marketing Director PT Agung Podomoro Land Tbk Agung Wirajaya mengatakan, selama 53 tahun berinovasi sebagai pelaku industri properti di Indonesia, perseroan makin memahami kebutuhan masyarakat Indonesia akan hunian dan investasi properti.

"Kita berharap adanya kebangkitan daya beli masyarakat terhadap properti sehingga sektor properti juga dapat pulih menjadi lebih kuat. Agung Podomoro berkomitmen untuk terus berkontribusi nyata lewat percepatan progres pembangunan proyek properti kami di berbagai wilayah di Indonesia," ujar Agung dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Seiring dengan memulihnya kondisi ekonomi dan aktivitas masyarakat, sektor properti di Indonesia menunjukkan tren positif. Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang dilakukan Bank Indonesia dengan sampel pengembang-pengembang di 18 kota mencatat, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan I 2022 tumbuh 1,87 persen (yoy).

Agung mengatakan, selama ini perseroan telah membuktikan daya tahannya terhadap segala situasi krisis dengan secara konsisten menghadirkan proyek-proyek properti baru dan mempercepat pembangunan proyek eksisting demi memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Kami berharap inisiatif Agung Podomoro dalam membangkitkan industri properti ini dapat mendorong pemulihan perekonomian nasional sehingga pulih lebih cepat," kata Agung.

Agung menyampaikan, kinerja perusahaan tercatat dari penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp2,2 triliun pada semester I 2022. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif yakni 5,23 persen per semester I 2022, perusahaan meyakini prospek industri properti akan makin cerah.

Baca juga: Agung Podomoro harap proyek properti bantu jaga pertumbuhan ekonomi

Pada semester I 2022, emiten berkode saham APLN itu membukukan pengakuan penjualan sebesar Rp1,55 triliun, naik 48 persen dari Rp1,05 triliun pada periode sama sebelumnya.

Adapun, proyek-proyek properti Agung Podomoro di berbagai daerah seperti Podomoro City Deli Medan dan Podomoro Park Bandung mencatat nilai pengakuan penjualan terbesar.

"Kami menghadirkan sejumlah proyek berkualitas seperti Kota Podomoro Tenjo yang dibangun saat pandemi, dan disambut sangat antusias hingga terjual lebih dari 4.200 unit dalam waktu dua tahun setelah diluncurkan. Hadirnya proyek baru dan pengembangan properti di berbagai wilayah ini diharapkan dapat mendukung optimalisasi pemulihan ekonomi," ujar Agung.

Agung sadar betul bahwa pulihnya industri properti membutuhkan kolaborasi dari seluruh pihak mulai dari pengembang, pelaku industri, konsumen, dan pemerintah.

Di tengah situasi ekonomi yang dinamis, lanjut Agung, industri properti mesti didorong untuk pulih lebih cepat agar daya beli masyarakat bangkit lebih kuat.

"Insentif pemerintah yang memberikan relaksasi juga patut diapresiasi dan didukung terus, kami melihat bahwa program ini berdampak sangat luar biasa bagi masyarakat dan pelaku industri properti," kata Agung.

Baca juga: Agung Podomoro dorong ekonomi melalui pembangunan hunian premium

Presiden Direktur PT Era Indonesia Darmadi Darmawangsa mengatakan bahwa relaksasi dari pemerintah dengan memberikan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DPT) untuk pembelian properti turut menciptakan sentimen yang sangat positif di pasar properti.

"Situasi ekonomi ke depan diperkirakan akan lebih dinamis dan menantang, mengingat terjadinya kenaikan harga seperti bahan bakar minyak (BBM) yang diperkirakan akan berdampak kenaikan inflasi sampai angka 6,6-6,8 persen. Namun, justru orang-orang yang menginvestasikan uangnya untuk membeli properti akan lebih untung," ujar Darmadi.

Darmadi mengatakan tekanan inflasi akan melemahkan daya beli, namun justru di posisi inilah potensi investasi properti bersinar. Daya tahan industri properti yang telah teruji waktu membuktikan bahwa investasi di sektor tersebut dinilai paling menjanjikan.

"Properti justru menjadi aset investasi yang anti-inflasi, yang menjaga dana atau aset lebih aman bahkan terus mengalami pertambahan nilai," kata Darmadi.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022