Lonjakan kasus kerusakan ginjal akut di kalangan anak berusia lima tahun ke bawah terjadi pada akhir Juli.
Gejalanya meliputi susah buang air kecil dan demam yang dalam beberapa jam berujung pada kegagalan ginjal.
"Puluhan anak meninggal dalam tiga bulan terakhir," kata kepala dinas kesehatan Gambia Mustapha Bittaye kepada Reuters. "Autopsi menunjukkan adanya kemungkinan (kaitan dengan) parasetamol."
Belum diketahui pasti apakah sebuah produk parasetamol sedang dilakukan pemeriksaan. Menurut Bittaye, bisa jadi produk tersebut berbentuk sirup dan dijual di dalam negeri.
Lewat pernyataan pekan lalu otoritas kesehatan Gambia menuturkan bahwa jenis penyakit ini memiliki banyak penyebabnya.
Bakteri e.coli mungkin menjadi salah satu penyebab, kata Bittaye.
Berdasarkan informasi bulan lalu, Kemenkes Gambia melaporkan 28 kematian. Bittaye mengatakan bahwa jumlah tersebut kini jauh lebih tinggi.
Sumber: Reuters
Baca juga: Wagub DKI sebut ikan Teluk Jakarta tak terpapar parasetamol
Baca juga: KLHK: Penentuan baku mutu parasetamol butuh penelitian lebih lanjut
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022