• Beranda
  • Berita
  • Wall Street ditutup naik, setelah Ketua Fed janji terus lawan inflasi

Wall Street ditutup naik, setelah Ketua Fed janji terus lawan inflasi

9 September 2022 06:30 WIB
Wall Street ditutup naik, setelah Ketua Fed janji terus lawan inflasi
Ilustrasi - Pialang sedang bekerja di lantai Bursa Efek New York, Wall Street ANTARA/Reuters.

Ada banyak ketidakpastian dan saya pikir orang tidak akan benar-benar mengambil keputusan selama lebih dari lima menit atau lima detik...

Saham-saham di Wall Street menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), terutama didorong oleh sektor perbankan dan perusahaan kesehatan setelah Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell berjanji untuk terus melanjutkan perang secara agresif melawan inflasi yang melonjak.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 193,24 poin atau 0,61 persen, menjadi menetap di 31.774,52 poin. Indeks S&P 500 menambahkan 26,31 poin atau 0,66 persen, menjadi berakhir di 4.006,18 poin. Indeks Komposit Nasdaq naik 70,23 poin atau 0,60 persen, menjadi ditutup di 11.862,13 poin.

Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan perawatan kesehatan dan keuangan masing-masing terdongkrak 1,77 persen dan 1,74 persen, melampaui sisanya. Sementara itu, sektor jasa komunikasi turun 0,44 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terburuk.

Baca juga: Dolar naik terhadap yen dan euro jatuh, The Fed perkuat sikap hawkish

Indeks-indeks utama memantul bolak-balik dalam perdagangan berombak karena kekhawatiran atas langkah Federal Reserve selanjutnya untuk menjinakkan inflasi yang melonjak tetap ada.

Powell pada Kamis (8/9/2022) menegaskan kembali komitmen terhadap sikap kebijakan yang hawkish. Selama diskusi yang diselenggarakan oleh Cato Institute, dia mengatakan bank sentral AS berkomitmen kuat untuk menurunkan inflasi.

Pada Rabu (7/8/2022), Wakil Ketua The Fed Lael Brainard menggemakan pesan baru-baru ini dari pejabat tinggi lainnya bahwa suku bunga mungkin tetap restriktif untuk beberapa waktu.

"Ada banyak ketidakpastian dan saya pikir orang tidak akan benar-benar mengambil keputusan selama lebih dari lima menit atau lima detik, Anda tahu, sampai ada sedikit lebih banyak kejelasan atau cahaya di ujung terowongan," kata Grace Lee, Manajer Portofolio Senior Pendapatan Ekuitas Columbia Threadneedle Investments yang berbasis di Boston seperti dikutip Reuters.

Baca juga: Harga minyak bangkit dari terendah, saat Rusia ancam setop ekspor

Pasar terus memperkirakan peluang tinggi kenaikan suku bunga 75 basis poin lebih lanjut pada pertemuan kebijakan The Fed akhir bulan ini.

Bank of America, Barclays dan Jefferies mengatakan mereka sekarang memperkirakan kenaikan suku bunga 75 basis poin. Sebelumnya Barclays mengatakan itu bisa menjadi peningkatan 50 atau 75 basis poin, sementara Bank of America dan Jefferies bertaruh pada kenaikan 50 basis poin.

Di sisi ekonomi, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (8/9/2022) bahwa klaim pengangguran awal AS, cara kasar untuk mengukur PHK, turun 6.000 menjadi 222.000 untuk pekan yang berakhir 3 September. Ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal memperkirakan total klaim baru 235.000.

Investor juga menunggu laporan inflasi AS Agustus minggu depan untuk petunjuk baru apakah Federal Reserve akan menaikkan suku bunga setengah atau tiga perempat poin persentase pada pertemuan kebijakan berikutnya yang dijadwalkan 20-21 September.

Baca juga: Harga emas berbalik turun 7,60 dolar, setelah pernyataan Ketua The Fed

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022