Kepolisian Resor Pekalongan Kota bersama mahasiswa Universitas Islam Negeri KH Abdulrahman Wahid dan Universitas Pekalongan, Jawa Tengah, membagikan bantuan sosial pada warga terdampak penyesuaian harga bahan bakar minyak, Jumat (9/9).Pemerintah tentunya telah memikirkan kebutuhan masyarakat
Kepala Polres Pekalongan Kota AKBP Wahyu Rohadi di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai wujud kepedulian Polri untuk membantu warga yang terdampak adanya penyesuaian harga bahan bakar minyak yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
"Ada 1,000 paket sembako yang kami bagikan pada warga yang berhak mendapatkan bantuan bansos ini. Tidak hari ini saja bansos ini akan kami bagikan pada warga namun akan berlanjut secara bertahap," katanya.
Sasaran penyaluran bantuan sosial adalah ojek daring, pedagang, Organda, pengayuh becak, dan warga lainnya terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Baca juga: Polres Malang salurkan sembako kurangi dampak penyesuaian harga BBM
Baca juga: Warga Kampung Nelayan Muara Angke terima 100 paket bansos dari polisi
Dikatakan, penyaluran paket sembako dilakukan di 5 titik dan 6 polisi sektor yang akan disalurkan pada warga yang berhak menerima bansos itu.
Bantuan sosial ini, kata dia, dalam rangka meringankan beban ekonomi masyarakat pascakenaikan harga bahan bakar minyak.
Wahyu Rohadi mengajak masyarakat tetap tenang dan tidak panik, serta tidak mudah terprovokasi dengan ajakan yang bertujuan merusak ketenangan dan kenyamanan, serta keamanan di daerah.
"Pemerintah tentunya telah memikirkan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, mari kita dukung dengan cara tidak panik dan tidak terprovokasi dengan ajakan yang dapat merusak ketenangan dan keamanan daerah," katanya.
Baca juga: Pemprov Jabar siap kawal distribusi BLT BBM agar tepat sasaran
Dikatakan, penyaluran paket sembako dilakukan di 5 titik dan 6 polisi sektor yang akan disalurkan pada warga yang berhak menerima bansos itu.
Bantuan sosial ini, kata dia, dalam rangka meringankan beban ekonomi masyarakat pascakenaikan harga bahan bakar minyak.
Wahyu Rohadi mengajak masyarakat tetap tenang dan tidak panik, serta tidak mudah terprovokasi dengan ajakan yang bertujuan merusak ketenangan dan kenyamanan, serta keamanan di daerah.
"Pemerintah tentunya telah memikirkan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, mari kita dukung dengan cara tidak panik dan tidak terprovokasi dengan ajakan yang dapat merusak ketenangan dan keamanan daerah," katanya.
Baca juga: Pemprov Jabar siap kawal distribusi BLT BBM agar tepat sasaran
Pewarta: Kutnadi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022