Reuters pada Rabu melaporkan keputusan ini dipilih karena perusahaan bertujuan untuk menurunkan biaya dan meningkatkan volume produksi.
Cruise mengambil inspirasi dari pedoman Tesla, beralih dari produk Nvidia Corp ke chip khusus untuk memberi daya pada kendaraan mereka.
Baca juga: GM, LGES pertimbangkan Indiana jadi lokasi pabrik baterai ke-4 di AS
"Dua tahun lalu, kami membayar banyak uang untuk GPU dari vendor terkenal. Tidak ada negosiasi karena volume kami kecil. Kami tidak bisa bernegosiasi sama sekali. Makanya saya bilang, oke, kalau begitu kita harus mengendalikan nasib kita sendiri," kata Kepala Perangkat Keras Cruise Carl Jenkins.
Eksekutif dari Cruise minggu ini untuk pertama kalinya telah memberikan rincian tentang chip khusus yang akan menggerakkan kendaraan Origin-nya tanpa pedal atau setir.
Jenkins mengatakan pengembangan chip sendiri pun membutuhkan investasi, tetapi ini akan diperoleh kembali dengan meningkatkan produksi mobil yang menggunakan banyak chip. Dia menolak untuk mengatakan berapa banyak perusahaan berinvestasi pada proyek tersebut.
CEO Cruise Kyle Vogt mengatakan pada hari Senin (12/9) bahwa chip khusus akan membantu Origin "mencapai target dari perspektif biaya" pada tahun 2025, dan kepemilikan pribadi kendaraan otonom akan layak mulai saat itu.
Sementara itu, Cruise telah mengembangkan empat chip internal sejauh ini yang meliputi chip komputasi yang disebut Horta; Dune yang memproses data dari sensor; sebuah chip untuk radar; dan satu yang akan diumumkan nanti.
Adapun sensor dan chip komputasi juga akan mengurangi konsumsi daya, membantu meningkatkan jangkauan mengemudi.
Gaurav Gupta, analis chip di Gartner, mengatakan pembuat mobil semakin mencoba merancang chip dan sistem internal untuk memiliki kontrol lebih besar atas pengembangan produk dan rantai pasokan.
Baca juga: Cruise GM perluas layanan swakemudi ke Phoenix, Arizona hingga Texas
Baca juga: Cruise tarik dan perbarui perangkat lunak di 80 kendaraan otonom
Baca juga: Pabrik GM di Meksiko hentikan produksi selama sepekan
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022