• Beranda
  • Berita
  • Kazakhstan selenggarakan kongres pemimpin agama dunia

Kazakhstan selenggarakan kongres pemimpin agama dunia

14 September 2022 10:50 WIB
Kazakhstan selenggarakan kongres pemimpin agama dunia
Arsip - Ketua Senat Parlemen Republik Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev (tangah) bersama delegasi meninggalkan Istana Merdeka seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta, Selasa (13/3/2018). Kedatangan delegasi parlemen Kazakhstan tersebut dalam rangka menyerahkan surat undangan dari Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev kepada Presiden Jokowi untuk berkunjung ke Kazakhstan guna menghadiri Kongres VI Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional pada Oktober mendatang. (ANTARA /Wahyu Putro A)

Kazakhstan kembali menyelenggarakan Kongres Pemimpin Dunia dan Agama Tradisional (VII Congress of Leaders of World and Traditional Religions) di Ibu Kota Nur Sultan pada 14-15 September 2022.

Sebagai penyelenggara, Ketua Dewan Nazarbayev Center for the Development of Interfaith and Inter-Civilization Dialogue, Bulat Sarsenbayev menjelaskan tema utama kongres tahun ini adalah peran para pemimpin dunia dan agama tradisional dalam pembangunan spiritual dan sosial umat manusia pascapandemi.

Dikatakannya, tema tersebut mewakili upaya kongres untuk menyatukan para pemimpin agama dunia untuk saling pengertian.

“Kita bisa memutuskan banyak hal bersama-sama jika kita saling memahami,” kata Sarsenbayev, seperti dikutip dari The Astana Times, Rabu.

Menurut Sarsenbayev, yang membuat kongres itu unik adalah kenyataan bahwa tidak seperti acara serupa lainnya, Kazakhstan menarik para pemimpin agama dunia, bukan hanya perwakilan.

Meskipun dapat menarik kehadiran para pemimpin agama dunia termasuk Paus Fransiskus, tetapi Sarsenbayev menekankan bahwa kongres itu “tidak dapat menyelesaikan semua masalah” yang berkaitan dengan konflik di dunia.

“Kami mencoba menciptakan suasana yang tepat, untuk mengusulkan inisiatif dan menawarkan beberapa langkah, tetapi itu masih jauh,” tutur dia.

Keberhasilan konferensi juga dapat dievaluasi oleh fakta bahwa “tidak ada yang meragukan” partisipasi dalam kongres, kata Sarsenbayev.

Perwakilan dari Syiah dan Islam Sunni, Katolik dan Kristen Ortodoks, di antara agama-agama lain, akan "duduk bersebelahan" dalam kongres untuk terlibat dalam dialog.

Sarsenbayev mengatakan minat dalam kongres telah meningkat secara signifikan selama 19 tahun terakhir sejak kongres pertama pada 2003.

“Selama kongres pertama pada tahun 2003, sebanyak 17 delegasi hadir. Tahun ini kami akan menerima lebih dari 100 delegasi dari 50 negara. Ini menunjukkan keunikan kongres yang menarik minat dari berbagai belahan dunia,” kata dia.

Sekitar 230 jurnalis asing dari media terkemuka dunia dan lebih dari 500 jurnalis lokal yang turut berpartisipasi dalam acara internasional tersebut, menunjukkan minat yang meningkat pada agenda yang dapat ditawarkan kongres.

Baca juga: Presiden Kazakhstan sambut kunjungan Paus Fransiskus
Baca juga: Wapres diundang hadiri pertemuan tokoh antar-agama sedunia di Kazakhstan
Baca juga: Sekjen Liga Muslim: Keberagaman seharusnya tak jadi penyebab konflik

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022