Spesialis gizi klinik dr Arti Indira, MGz, SpGK, FINEM mengatakan penyakit degeneratif seperti obesitas dan hipertensi tidak disebabkan oleh bumbu umami seperti monosodium glutamate (MSG).
"Penyebab obesitas itu sendiri sangat kompleks (multi-faktorial), sehingga tidak bisa disebabkan dari satu faktor saja," kata dr Arti dalam siaran pers diterima di Jakarta pada Rabu.
Menurut dia penyebab obesitas berhubungan erat dengan asupan makan, aktifitas fisik, genetik dan lingkungan. "Sejauh ini tidak ada penelitian yang menitikberatkan bahwa obesitas disebabkan oleh bumbu penyedap seperti MSG."
Baca juga: Dokter: Dibatasi secukupnya MSG aman dikonsumsi bayi
Salah satu penyebab terbesar obesitas menurut dia adalah pola makan berlebihan.
"Oleh sebab itu, pola makan harus diperbaiki yakni dengan pengaturan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman," katanya.
Untuk menghindari obesitas, disarankan agar mengonsumsi makanan yang bergizi serta mengurangi konsumsi garam. Standar penggunaan garam yang ideal adalah kurang dari 5 gram.
Sependapat dengan dr Arti, Katarina Larasati – Public Relations Manager PT Ajinomoto Indonesia menyampaikan bahwa saat ini Ajinomoto sedang menggiatkan kampanye Bijak Garam yang memang sejalan dengan anjuran Kementerian Kesehatan RI terkait pengurangan asupan Gula, Garam, Lemak (GGL) dalam konsumsi sehari-hari.
"Melalui kampanye Bijak Garam yang sedang digiatkan ini, Ajinomoto ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan, namun tetap bisa memperoleh cita rasa yang tinggi," katanya.
Berbagai menu Bijak Garam dapat diakses melalui laman Dapur Umami.
Baca juga: Misinformasi! MSG dapat bunuh sel-sel otak dan rusak sistem saraf
Baca juga: Dokter: Perlu penelitian tentang MSG cegah terjadinya obesitas
Baca juga: Lezat tak harus dengan tepung bumbu ber-MSG
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022