"Penguatan sinergi dan inovasi ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Republik Indonesia," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah (Rakorpusda) TPIP dan TPID di Surabaya, Rabu.
Acara tersebut dihadiri Gubernur Bank Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Koperasi dan UMKM, Menteri Dalam Negeri yang diwakili oleh Wakil Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan yang diwakili oleh Dirjen Perimbangan Keuangan, Menteri PPN/ Bappenas yang diwakili oleh Deputi Bidang Ekonomi.
Selain itu, Menteri Pertanian yang diwakili oleh Dirjen Hortikultura, Kepala Badan Pangan Nasional, Direktur Utama Perum Bulog yang diwakili oleh Direktur Keuangan, Wakil Ketua Komisi III, IV, VIII dan XI DPR RI, anggota Komisi II dan XI DPR RI, sejumlah Kepala Daerah, serta mitra strategis lainnya.
Gubernur BI menekankan, pentingnya semangat gotong royong untuk memperkuat koordinasi dan sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia, Pemerintah Pusat, dan Daerah serta mitra kerja lainnya melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Terdapat tiga hal penting dalam pengendalian inflasi nasional, yaitu pertama, tren kenaikan inflasi saat ini disebabkan oleh kenaikan harga pangan bergejolak, sehingga GNPIP menjadi urgensi tersendiri untuk mengatasi gejolak harga tersebut agar tingkat inflasi volatile foods dapat turun di bawah 5 persen.
Kedua, upaya pengendalian inflasi perlu diperkuat dengan mencermati bagaimana dampak rambatan kenaikan BBM dan efektivitas subsidi penyangga sosial, guna menjaga daya beli masyarakat.
Terakhir, menindaklanjuti arahan Presiden pada Rakornas Pengendalian Inflasi dan Rapat 12 September 2022, perlu diperkuat sinergi dan berbagai upaya agar mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut dia, dengan tujuh program unggulan GNPIP yang sudah diimplementasikan di 28 wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri sejak 10 Agustus 2022.
GNPIP tercatat sudah berkontribusi membantu 179 pasar murah, mengkoordinasikan 43 kerja sama antardaerah, mendistribusikan 902.977 polybag bibit cabai dan berbagai program lainnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menyampaikan langkah pengendalian inflasi yang dapat ditempuh antara lain memperluas kerja sama antardaerah, melaksanakan operasi pasar dalam memastikan keterjangkauan harga, pemanfaatan platform perdagangan digital untuk memperlancar distribusi.
Selain itu, menggunakan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) dalam pengendalian inflasi, mengoptimalkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik untuk tematik ketahanan pangan dan pemanfaatan 2 persen, Dana Transportasi Umum (DTU) untuk membantu sektor transportasi dan tambahan perlindungan sosial.
Begitu juga dengan mempercepat implementasi program tanam pangan pekarangan, menyusun Neraca Komoditas Pangan Strategis oleh seluruh Pemerintah Daerah, memperkuat sarana-prasarana penyimpanan produk hasil panen serta memperkuat sinergi TPIP-TPID dengan memperluas GNPIP untuk mempercepat stabilisasi harga.
Baca juga: Menko Airlangga sebut delapan langkah kendalikan inflasi daerah
Baca juga: Sri Mulyani waspadai kenaikan inflasi AS buat Fed makin "hawkish"
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022