• Beranda
  • Berita
  • Anak usaha Blue Bird rambah bisnis perakitan alat berat

Anak usaha Blue Bird rambah bisnis perakitan alat berat

15 September 2022 17:22 WIB
Anak usaha Blue Bird rambah bisnis perakitan alat berat
Penandatanganan nota kesepahaman antara Chetra Rusia yang diwakili oleh Region Sales Director Chetra for Asia Pacific & Latin America Irina Egorova (kedua kiri) dan Managing Director Pusaka Bumi Transportasi Bambang Nuryono (kedua kanan) di Jakarta, Kamis (15/9/2022). ANTARA/Aditya Ramadhan/am.
Anak perusahaan Blue Bird yakni PT Pusaka Bumi Transportasi merambah bisnis perakitan alat berat untuk pertambangan melalui kerja sama dengan perusahaan alat berat asal Rusia Chetra.

Managing Director Pusaka Bumi Transportasi Bambang Nuryono dalam keterangannya pada wartawan di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa Pusaka Bumi Transportasi akan melakukan perakitan alat berat asal Rusia untuk dipasarkan pada perusahaan tambang dalam negeri dan wilayah Asia.

"Dilakukan di Sumatera, untuk tambang batu bara," kata Bambang.

Bambang menyebutkan sebelumnya Pusaka Bumi Transportasi sudah menjadi distributor alat berat Chetra untuk dijual di dalam negeri. Namun nota kesepahaman yang ditandatangani kali ini merupakan rencana untuk perakitan alat berat tersebut.

Dengan melakukan perakitan di dalam negeri, kata Bambang, diharapkan harga jual alat berat bisa lebih bersaing di tengah industri pertambangan yang sedang kembali bergeliat sekarang ini.

Bambang belum menyebutkan nilai investasi untuk perakitan alat berat tersebut, namun proyek itu diharapkan akan mulai berjalan pada tahun 2023.

VP Bussines Development Pusaka Bumi Transportasi Sergey Galstyan mengatakan nota kesepahaman yang telah ditandatangani oleh pihak Chetra dan Pusaka Bumi Transportasi nantinya akan menjadi acuan dalam pembangunan pabrik buldoser di Indonesia.

"Saat ini kita melakukan penandatanganan MOU antara PT Pusaka Bumi Transportasi dengan Chetra Rusia. Jadi kami ada rencana untuk pendirian pabrik buldoser tahun depan di sini, di Indonesia," kata Sergey.

Bambang menjelaskan nantinya pabrik tersebut akan memproduksi alat berat yang akan dipasarkan ke beberapa negara Asia. "Karena kalau dari Indonesia untuk ke pasar itu lebih dekat ke sekitar Asia dari sisi logistik," kata Bambang.

Baca juga: J Trust berkomitmen dukung pembiayaan alat berat Kobelco Indonesia

Baca juga: Bisnis alat berat menguat, WISL terbitkan obligasi Rp2 triliun

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022