Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan apresiasi disampaikan Presiden Jokowi dalam pertemuan kedua pihak di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat.
"Bapak Presiden menyampaikan apresiasi tinggi atas gerak Muhammadiyah, termasuk untuk bergerak di bidang ekonomi," kata Haedar dalam keterangan pers selepas pertemuan.
Baca juga: Muhammadiyah undang Presiden Jokowi buka Muktamar ke-48
Haedar menjelaskan bahwa meskipun pandemi COVID-19 melanda, pihaknya tidak pernah berhenti untuk terus berkontribusi dalam membangun negeri.
"Bahkan tidak ada hari tanpa peresmian gedung-gedung sekolah, rumah sakit, gedung dakwah, maupun pusat-pusat kegiatan di bawah," ujarnya.
Menurut Haedar, pihaknya terus memobilisasi berbagai potensi ekonomi dan amal usaha Muhammadiyah dalam upaya bersama pemulihan pascapandemi COVID-19.
Bahkan di tengah pandemi, kata dia, pihaknya pada Agustus 2021 telah meresmikan pembukaan Universitas Muhammadiyah Malaysia yang berada di Putrajaya serta mulai mengoperasikan Muhammadiyah Australia College di Melbourne pada Desember 2021.
Baca juga: Gibran siapkan sejumlah sekolah untuk partisipan Muktamar Muhammadiyah
Atas semua sumbangsih itu, Haedar mengatakan Presiden Jokowi telah menyampaikan apresiasi di sela-sela pertemuan.
"Presiden memberi apresiasi tinggi dan beliau menyampaikan keyakinan bahwa Muhammadiyah merupakan kekuatan yang memang menjadi soko (penopang) kemajuan bangsa," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, PP Muhammadiyah menyampaikan undangan kepada Presiden Jokowi untuk menghadiri langsung dan membuka secara resmi Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah Ke-48 di Surakarta, Jawa Tengah, pada 18-20 November 2022.
Baca juga: Panitia Muktamar Muhammadiyah matangkan acara dengan Pemkot Surakarta
Menurut Haedar, Presiden telah berkenan memenuhi undangan tersebut dan akan membuka kedua muktamar di Stadion Manahan Solo pada 19 November 2022.
Haedar menuturkan pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah Ke-48 harus tertunda dua tahun lamanya karena pandemi COVID-19.
Kendati demikian,katanya, selama pandemi COVID-19, Muhammadiyah terus menjadi mitra pemerintah dalam penanggulangan pandemi.
"Selama 2,5 tahun kami bekerja keras lewat seluruh institusi kami untuk berperan menjadi mitra pemerintah menghadapi dan menanggulangi pandemi ini,"
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy serta Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022