Pendidikan vokasi sebagai pendidikan yang berorientasi pada keahlian dan kepakaran yang spesifik, berkemampuan siap kerja diharapkan mampu mencetak lulusan yang dapat bersaing secara global karena fokus pada pengembangan keterampilan dan teknologi ap
Dekan Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, Prof Dr Unti Ludigdo mengatakan pendidikan vokasi harus berorientasi pada keahlian dan kepakaran spesifik.
“Pendidikan vokasi sebagai pendidikan yang berorientasi pada keahlian dan kepakaran yang spesifik, serta berkemampuan untuk siap kerja diharapkan mampu mencetak lulusan yang dapat bersaing secara global karena fokus pada pengembangan keterampilan dan teknologi aplikatif,” katanya di Jakarta, Jumat.
Institusi pendidikan vokasi, kata dia, harus bisa menghasilkan insan vokasi yang memiliki karakter, kemampuan non teknis, kemampuan teknis, serta kompetensi dalam pemanfaatan teknologi digital yang kuat.
Ia mengatakan Indonesia diprediksi akan mendapatkan bonus demografi pada 2020-2030 mendatang, di mana angkatan kerja di Indonesia akan mencapai angka 70 persen.
Namun berdasarkan data BPS, kata dia, pandemi COVID-19 telah membuat jumlah pengangguran meningkat yang mana tingkat pengangguran terbuka (TPT) mencapai 7,07 persen dengan jumlah penganggur sebanyak 8,98 juta orang.
“Oleh karena itu, pendidikan vokasi saat ini menjadi fokus dan perhatian pemerintah untuk menciptakan tenaga kerja yang siap dengan perubahan, inovatif serta memiliki daya tahan tinggi,” katanya,
Pihaknya berupaya untuk mewujudkan visi menjadi pendidikan tinggi vokasi yang berkarakter kewirausahaan, unggul dan bereputasi internasional di bidang ekonomi kreatif dan bisnis. Salah satu upaya yang dilakukan diwujudkan melalui berbagai perangkat pembinaan baik yang bersifat akademik maupun minat.
“Setiap kegiatan dipersiapkan dengan sangat baik oleh para dosen selaku tenaga pendidik, yang berkomitmen untuk menciptakan mahasiswa yang berprestasi dan unggul, salah satunya persiapan Olimpiade Vokasi Indonesia (OLIVIA) 2022 yang mana dosen dosen mempersiapkan rangkaian acara dan pendampingan, baik dalam bentuk seminar, workshop, dan lainnya untuk menarik minat mahasiswa untuk bergabung,” katanya.
Selain itu juga memastikan agar mahasiswa mempersiapkan diri dengan baik dalam kompetisi tersebut. Dengan demikian, diharapkan lulusan pendidikan vokasi dapat bersaing secara global, demikian Unti Ludigdo.
Baca juga: Jalur vokasi Universitas Brawijaya tambah 995 mahasiswa baru
Baca juga: Good Performance jadi syarat masuk bagi mahasiswa baru perbankan UB
Baca juga: UB lakukan pengamanan bersama BSSN terkait peretasan data alumni
Baca juga: Dosen-mahasiswa UB dampingi UMKM tingkatkan jejaring pasar Kopi Bromo
Pewarta: Indriani
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022