Komandan Lapangan WSBK Mandalika, Jamaluddin Maladi mengatakan pemilihan gadis payung dengan mengenakan pakaian adat daerah ini selain mendukung balapan juga untuk mempromosikan nilai-nilai lokal kepada penonton di seluruh dunia. Untuk pemilihan gadis payung sendiri akan dilakukan oleh Dinas Pariwisata (Dispar) NTB.
"Umbrella girl atau gadis payung bukan dari orang asing atau luar negeri. Gadis payung ini berasal dari orang lokal yang memakai pakaian adat Sasambo," katanya di Mataram, Jumat.
Baca juga: Gubernur NTB minta MGPA turunkan harga tiket WSBK Mandalika
Baca juga: Remy Gardner pindah ke WorldSBK musim depan
Jamaluddin mengatakan ketika terpilih, nantinya mereka akan disiapkan mendampingi atau memayungi para "rider" Superbike dengan tampilan mengenakan baju adat NTB.
"Nanti untuk payungnya pun diupayakan menggunakan khas tenun Sasambo," kata pria yang juga Staf Ahli Gubernur NTB Bidang Sosial Kemasyarakatan ini.
Selain pemilihan gadis payung, ada berbagai kegiatan lokal dalam mendukung dan meningkatkan ekonomi masyarakat. Di antaranya, Lombok Sumbawa Fair atau pameran produk lokal produksi UMKM setempat dan lomba esports (game online) yang saat ini digandrungi anak-anak muda.
"Lombok Sumbawa Fair ini lebih pada pameran produk lokal. Dengan tujuan memberikan ruang kepada masyarakat, khususnya para UKM/UMKM lokal NTB," kata Jamaluddin menegaskan.
Untuk UKM/UMKM lokal NTB ini diberikan kesempatan untuk mempromosikan berbagai produk unggulan-nya masing-masing. Nantinya ada lokasi yang disediakan untuk digunakan oleh para UKM/UMKM. Kegiatannya sendiri akan berlangsung satu pekan sebelum balapan.
Menurutnya, saat ini UKM/UMKM sedang didata oleh Dinas Koperasi dan UKM NTB berkoordinasi dengan pemerintah daerah di 10 kabupaten/kota di NTB.
Baca juga: Sambut WSBK Mandalika 2022, NTB akan gelar Lombok Sumbawa Fair
Baca juga: WSBK rilis kalender sementara 2022, Mandalika kebagian slot November
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022