"The Fabelmans" merupakan drama semi-otobiografi yang didasarkan pada masa kecil Spielberg, meliputi pernikahan orang tuanya yang bermasalah, intimidasi anti-Semit, dan usaha awalnya mengarahkan film-film tanpa anggaran bersama teman-teman remajanya.
Baca juga: Steven Spielberg kisahkan memoar dan sinema dalam "The Fabelmans"
Film ini mendapat sambutan meriah dari penonton di premier dunia akhir pekan lalu di festival Toronto. Film "The Fabelmans" dijadwalkan tayang di bioskop pada bulan November.
"Seperti yang saya katakan di atas panggung malam itu, di atas segalanya saya senang membawa film ini ke Toronto. Ini adalah film paling pribadi yang pernah saya buat dan sambutan hangat dari semua orang di Toronto membuat kunjungan pertama saya ke TIFF begitu intim dan pribadi bagi saya dan seluruh keluarga 'Fabelman' saya," kata Spielberg dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP yang disiarkan Minggu (18/9).
Dipilih oleh penonton, kategori People's Choice Award di festival film terbesar di Amerika Utara itu telah menjadi penentu langkah awal Oscar. Pada 2020, film "Nomadland" karya Chloé Zhao yang memenangkan penghargaan ini, juga memenangkan film terbaik Academy Award.
Spielberg, yang dianggap sebagai salah satu sutradara terbesar Hollywood, telah memenangkan tiga Academy Award, termasuk film terbaik dan sutradara terbaik untuk "Schindler's List" serta sutradara terbaik lagi untuk "Saving Private Ryan".
Baca juga: Film "West Side Story" kantongi Rp150 miliar di box office Amerika
Dia telah dinominasikan untuk 19 Oscar hingga saat ini. Namanya kembali diharapkan akan menambah jumlah nominasi itu di Academy Award tahun depan, yang diadakan pada 12 Maret di Los Angeles, Amerika Serikat.
Sepuluh pemenang terakhir dari Toronto People's Choice Awards semuanya dinominasikan untuk film terbaik di Academy Award, dengan tiga memenangkan Oscar, termasuk "Green Book" (2019).
Film "12 Years a Slave" (2013), "The King's Speech" (2010), dan "Slumdog Millionaire" (2008), semuanya juga memulai perjalanan mereka menuju kejayaan Oscar dengan memenangkan hadiah Toronto.
Pada pemutaran perdananya akhir pekan lalu, Spielberg mengatakan kepada penonton bagaimana dirinya sudah lama ingin membuat film yang sangat personal tetapi akhirnya dimotivasi oleh "ketakutan" akan pandemi.
"Saya rasa tidak ada yang tahu pada bulan Maret atau April 2020 sesuatu akan menjadi seni, keadaan kehidupan, bahkan setahun dari itu. Saya hanya merasa bahwa jika saya akan meninggalkan sesuatu, apa hal yang benar-benar perlu saya selesaikan dan bongkar tentang ibu, ayah, dan saudara perempuan saya?" kata sutradara berusia 75 tahun itu.
Sementara itu, runner-up festival Toronto tahun ini termasuk film "Women Talking" karya Sarah Polley dan "Glass Onion: A Knives Out Mystery" karya Rian Johnson.
Penghargaan kategori dokumenter jatuh kepada "Black Ice" karya Hubert Davis, sebuah film Kanada tentang rasisme yang terjadi di dunia olahraga hoki es profesional.
Baca juga: "West Side Story" tayang di bioskop Indonesia mulai hari ini
Baca juga: Steven Spielberg kenang Stephen Sondheim di "West Side Story"
Baca juga: Studio Steven Spielberg disiapkan garap berbagai film untuk Netflix
Festival Toronto, yang dikenal oleh para "cinephile" dan bintang papan atas, terpukul parah oleh pandemi tetapi pada tahun ini mulai kembali pulih dengan ditandai dengan penonton yang berdatangan penuh sesak dan gelaran karpet merah.
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022