"Saya bahagia sekali itu keputusan penting hari ini, sehingga nanti petani kita itu akan berlomba-lomba produksi karena dijamin harganya ada yang beli dan harganya untung," kata Zulkifli kepada awak media di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta seusai mengikuti rapat internal terbatas dipimpin Presiden Joko Widodo, Senin.
Menurut Mendag hal itu akan mengubah kondisi yang ada sekarang di mana petani kerap kali terbebani persoalan pascaproduksi seperti pemasaran maupun penjualan.
"Kadang-kadang harganya juga rugi, kalau produksi melimpah harganya murah," katanya.
Mendag menjelaskan dalam rapat tersebut Presiden memberi arahan agar petani tidak turut dibebani soal pascaproduksi tersebut.
Petani diminta cukup memikirkan kegiatan produksi dan hasilnya akan dibeli dengan harga yang memberikan keuntungan oleh Badan Pangan Nasional atau BUMN.
"Kan di Tiongkok begitu, Vietnam begitu, Thailand begitu, luar negeri begitu. Beras, jagung, kedelai dibeli. Kalau kita berlebih kan bisa diekspor oleh Badan Pangan atau BUMN," katanya.
"Jadi itu adalah keputusan penting hari ini, akan disiapkan Badan Pangan dan BUMN nanti untuk membeli hasil-hasil produksi yang diproduksi oleh petani kita," ujar Zulkifli melengkapi.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan bahwa pemerintah akan memberlakukan upaya peningkatan produksi kedelai lewat pemilihan varietas unggul dan penetapan harga beli.
Pencarian varietas unggul dilakukan untuk meningkatkan volume produksi kedelai dari yang selama ini hanya berkisar 1,5 ton hingga 2 ton per hektare menjadi lebih dari 3 ton sampai 4 ton per hektare.
Hal itu ditempuh guna menumbuhkan lagi minat petani menanam kedelai setelah selama ini beralih ke jagung karena volume produksi yang bisa menjadi 6-7 ton per hektare.
Berbarengan dengan itu, Mentan juga menjelaskan pemerintah akan menetapkan harga beli hasil panen kedelai petani yang akan diputuskan lebih lanjut melalui rapat koordinasi dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sepekan ke depan.
"Satu minggu ini saya yakin Pak Menko sudah mengeluarkan kesepakatan kita untuk menetapkan harga pembelian minimal bagi kedelai," kata Syahrul.
"Tadi ada ancer-ancer angka yang sudah disebutkan dan itu sudah sangat luar biasa untuk petani kita, Insya Allah. Tapi tentu saja ini akan didahului dengan rapat koordinasi Pak Menko untuk menetapkannya," ujar dia.
Baca juga: Presiden Jokowi instruksikan kedelai tidak tergantung impor
Baca juga: Kementan dorong petani tingkatkan kualitas kedelai, kurangi impor
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022