VP Marketing Business Partner Korporasi Pupuk Kaltim Indah Febrianty dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, mengatakan dukungan terhadap program ini merupakan kesinambungan langkah Pupuk Kaltim meningkatkan peran dalam menjaga ketahanan pangan melalui produk berkualitas, guna mendorong optimalisasi sektor pertanian di Indonesia.
Pada program Ponorogo Mandiri Benih, Pemkab Ponorogo menargetkan produksi benih jagung setara 20 ton per hektare, dengan potensi luasan lahan yang bisa ditanami 50.000 hektare. Varietas jagung hasil produksi tersebut nantinya akan diberi nama Reog234, sebagai bibit unggul jagung hibrida asli Ponorogo yang memiliki keunggulan dari sisi kualitas, produktivitas, dan hasil panen yang sesuai harapan petani.
Langkah peningkatan produktivitas pertanian sebelumnya telah direalisasikan Pupuk Kaltim melalui Program Makmur komoditas jagung di Ponorogo, dengan berbagai kemudahan akses bagi petani hingga pendampingan intensif, dan pola pemupukan berimbang untuk mencapai hasil signifikan.
"Dari keterlibatan Pupuk Kaltim pada program Ponorogo Mandiri Benih, diharapkan produksi benih jagung unggul di Ponorogo mampu tercapai secara optimal sesuai target pemerintah," kata Indah.
Dia menyebut sinergi Pupuk Kaltim dengan petani Ponorogo telah terjalin cukup lama, di mana berbagai produk unggulan perusahaan sudah banyak dikenal sekaligus digunakan para petani untuk produktivitas lahan dan tanaman. Salah satunya NPK Pelangi 20-10-10, yang dinilai sangat cocok untuk komoditas jagung dan mampu meningkatkan produktivitas jagung di beberapa daerah, dengan pengaplikasian secara tepat dan berimbang.
"Produk NPK Pelangi memang diformulasikan untuk tanaman pangan seperti padi, jagung dan kedelai, dengan kandungan unsur hara N yang tinggi," kata Indah.
Melalui dukungan program Ponorogo Mandiri Benih, Indah berharap makin banyak produk unggulan Pupuk Kaltim dimanfaatkan petani setempat agar bisa mendorong produktivitas tanaman.
Indah menjelaskan Pupuk Kaltim juga membuat inovasi perpaduan pupuk kimia dengan pupuk hayati bernama NPK Pelangi JOS yang mampu meningkatkan efisiensi pemupukan dengan adanya dukungan mikroba yang akan menambat unsur Nitrogen dan melarutkan Fosfat. Mikroba tersebut mampu melarutkan kandungan fosfat yang terserap dalam waktu lama pada lahan, sehingga mengurangi dosis pemupukan petani.
Beberapa daerah yang telah melaksanakan uji coba demonstrasi plot pun membuktikan efektivitasnya pada berbagai mokoditas dengan peningkatan hasil panen rata-rata mencapai 15-50 persen dari sebelumnya.
“NPK Pelangi JOS di produksi Pupuk Kaltim untuk mengkampanyekan sustainable agriculture kepada petani, agar turut melestarikan lahan dan memberikan tambahan nutrisi tanaman dalam waktu yang bersamaan," terang Indah.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengapresiasi dukungan Pupuk Kaltim dan pelaku usaha sektor pertanian yang turut berkontribusi dalam mensukseskan Ponorogo Mandiri Benih. Dirinya berharap peran perusahaan semakin mendorong peningkatan produktivitas pertanian masyarakat melalui dukungan produk berkualitas. Begitu juga kebutuhan benih jagung dalam mendorong ketahanan pangan nasional pada program ini turut terwujud secara optimal melalui sinergi yang terjalin.
"Kami harap sinergitas antara pemerintah dan pelaku pertanian semakin ditingkatkan, sehingga kebutuhan benih jagung di Ponorogo yang mencapai 1.000 ton per tahun mampu terpenuhi dengan baik pada program ini," kata Sugiri Suncoko.
Baca juga: Pupuk Kaltim gagas program penggunaan bahan organik tanah bagi petani
Baca juga: Demplot PKT hasilkan panen bawang merah Kintamani naik 41 persen
Baca juga: Pupuk Kaltim komitmen dukung hilirisasi industri
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022