Optimalisasi tol laut dukung distribusi barang

19 September 2022 20:36 WIB
Optimalisasi tol laut dukung distribusi barang
Sekretaris Yayasan Universitas Presiden Jony Oktavian Haryanto dalam pengarahan NEXT Summit : Global Change and Rebuilding Collaboration” di Jakarta, Senin. (19/9/2022) ANTARA/ Azis Kurmala.

Sekitar delapan tahun, proyek tol laut ini sudah dilaksanakan namun hasilnya belum maksimal

Optimalisasi proyek tol laut dilakukan  untuk mendukung distribusi barang,  kata Sekretaris Yayasan Universitas Presiden Jony Oktavian Haryanto.

“Sekitar delapan tahun, proyek tol laut ini sudah dilaksanakan namun hasilnya belum maksimal,” kata Jony Oktavian Haryanto dalam pengarahan  NEXT Summit : Global Change and Rebuilding Collaboration” di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo telah mengembangkan tol laut yang bertujuan untuk mengefisienkan distribusi barang di Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri lebih dari 17.000 pulau.

Pelabuhan sudah dibangun secara masif dan dalam skala besar namun kapal besar masih jarang karena komoditas/produk yang bisa dikapalkan sangat sedikit, katanya.

Baca juga: Kemenhub anggarkan Rp1,59 triliun untuk mendukung program tol laut

Kalaupun ada, komoditi/produk yang bisa dibawa saat kembali ke pelabuhan asal kapal akan kosong atau tidak mencukupi volume minimal karena tidak ada produk dari daerah tempat kapal terakhir merapat yang bisa dibawa kembali untuk diperdagangkan.

Terkait hal itu, Haryanto mengatakan, kegiatan impor dan ekspor dengan negara lain tidak efisien karena harus melalui pelabuhan besar di Jakarta atau Surabaya.

“Untuk itu, diperlukan inisiasi kerja sama yang merangkul banyak pihak agar infrastruktur yang telah dibangun bisa maksimal dan menjadi batu loncatan bagi pertumbuhan komoditas strategis yang diperdagangkan,” ujarnya.

Kawasan Industri di Indonesia yang menangani produksi komoditas strategis yang diperdagangkan ini menjadi krusial.

Sebagai contoh kawasan industri Jababeka di Cikarang telah tumbuh 1,5 juta penduduk, 2000 lebih perusahaan multinasional dari 20 negara.

PDB, lanjut dia, di Jababeka Cikarang secara mengejutkan mencapai  35 miliar dolar AS atau 35.000 dolar AS per kapita per tahun.

Dengan adanya kawasan Industri baru, akan muncul industri-industri baru sehingga akan tercipta muatan yang signifikan untuk menciptakan kawasan lain, kata Haryanto.

Baca juga: Setelah vakum dua tahun, kapal tol laut kembali bersandar di Bintan
Baca juga: Pelni berharap pengusaha Jabar manfaatkan tol laut Pelabuhan Patimban

 

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022