• Beranda
  • Berita
  • Pemerintah rencanakan beli kedelai lokal dari petani Rp10 ribu per kg

Pemerintah rencanakan beli kedelai lokal dari petani Rp10 ribu per kg

20 September 2022 17:44 WIB
Pemerintah rencanakan beli kedelai lokal dari petani Rp10 ribu per kg
Arsip foto - Pekerja menyelesaikan pembuatan tahu di Mampang, Jakarta, Selasa (20/9/2022). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.
Pemerintah merencanakan pembelian kedelai lokal seharga Rp10 ribu per kg di tingkat petani untuk meningkatkan minat pelaku usaha tani dalam memproduksi kedelai di Indonesia.

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan di Jakarta, Selasa, bahwa harga pembelian minimum di tingkat petani yang diperkirakan bisa mencapai Rp10 ribu per kg bertujuan agar petani mendapatkan keuntungan ketika menanam kedelai.

"Ada juga harga pembelian minimum ke petani yang tanam kedelai, sehingga petani-petani saudara kita kalau tanam ada keuntungan. Kalau tanam untung, nggak usah diminta, pasti sedulur-sedulur petani pasti nanam," kata Arief.

Rencananya, off taker atau pembeli pasti hasil panen kedelai tersebut adalah Bulog dan BUMN pangan ID Food bersama dengan anak perusahaannya. "Hari ini harga CBOT Chicago Board itu harganya kalau di rupiahkan Rp7.700 per kg, sedangkan kita maunya angkanya sekitar Rp10 ribu per kg kita beli di petani. Itu nanti kita lihat dan ini harus segera karena kita mau dorong Indonesia produksi kedelai seperti beberapa tahun lalu," kata Arief.

Dia mengataan produksi kedelai dalam negeri saat ini tidak lebih dari 250 ribu ton per tahun. Jumlah tersebut sangat kecil dibandingkan dengan kebutuhan kedelai untuk konsumsi dalam negeri yang mencapai 2 juta ton setahun.

Arief optimistis Indonesia bisa memproduksi kedelai hingga swasembada seperti di era Orde Baru dengan produksi mencapai 1,5 juta ton dalam setahun.

Saat ini produksi kedelai lokal per hektare hanya mencapai 1 hingga 1,5 ton. Arief mengatakan Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar produksi kedelai ditingkatkan mencapai 3 hingga 5 ton per hektare dengan inovasi dan pemanfaatan teknologi.

Kepala Badan Pangan Nasional menjelaskan kemungkinan kedelai lokal Indonesia menggunakan bibit modifikasi genetika untuk peningkatan produktivitas. Dia menyebutkan bahwa kedelai impor yang selama ini digunakan untuk kebutuhan konsumsi di Indonesia merupakan kedelai dengan benih GMO (genetically modified organism).

Selanjutnya, pemerintah melalui Kementerian Pertanian akan melakukan penanaman kedelai hingga 600 ribu hektare yang dilakukan secara bertahap. Untuk tahap awal akan dilakukan penanaman di 350 ribu hektare lahan.

Baca juga: Badan Pangan Nasional segera tetapkan kebijakan harga kedelai
Baca juga: Presiden Jokowi instruksikan kedelai tidak tergantung impor
Baca juga: Pemerintah matangkan dua strategi gencarkan petani tanam kedelai

 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022