Dia dalam sebuah acara di Jakarta, Selasa, ia mengatakan penggunaan tabir surya yang terlalu lama atau tak dibersihkan lalu terus menumpuk di wajah dapat menimbulkan masalah kerontokan rambut.
"Ini mulai kita deteksi. Kadang cucinya malas. Langsung templok bedak," ujar dia.
Menurut dia, sudah ada beberapa kasus mengenai ini. Dia mengimbau orang-orang memperhatikan ada tidaknya kerontokan rambut di bagian wajah ermasuk alis.
"Yang pasti diagnosisnya susah dan tidak disadari. Perhatikan kalau mulai rontok permukaannya, terus alisnya juga. Itu sudah muncul dua kasus. Tidak disadari," kata dia.
Dokter kulit yang berbasis di Manhattan Dr. Lisa Airan, M.D. mengatakan, ada risiko munculnya jerawat pada wajah mereka yang tidur masih mengenakan SPF (tabir surya).
“SPF sangat menyumbat pori-pori,” kata dia yang merekomendasikan pembersih berbusa seperti disiarkan Vogue.
Airan kemudian merekomendasikan orang-orang menindaklanjuti dengan penyegar kulit utama lainnya seperti retinol topikal.
Pakar kesehatan kulit dari Scottsdale, Arizona, Jennifer Haley mengatakan membasu wajag mungkin tampak sederhana, tetapi kegiatan ini membutuhkan waktu dan perhatian. Melakukannya dengan cara yang benar dapat membuat perbedaan antara kulit berseri-seri dan berjerawat.
“Banyak yang percaya Anda hanya perlu mencuci muka untuk menghapus riasan atau ketika terlihat kotor. Sebenarnya, Anda disarankan untuk mencuci muka dua kali sehari,” kata dia seperti disiarkan Healthline.
Tidak peduli jenis kulit, tekstur, atau kondisi saat ini, Haley menekankan bahwa rutinitas pembersihan malam hari sangat penting.
“Menghapus riasan, kotoran akan membantu mempersiapkan kulit untuk perawatan kulit Anda, serta mendukung kulit dalam proses regenerasi dan pembaruan semalaman,” katanya.
Baca juga: Dokter ingatkan area bawah mata juga perlu tabir surya
Baca juga: Hoaks! Tabir surya sebabkan kanker kulit
Baca juga: Kiat tetap cantik selama liburan
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022