"Kami akan menghapus batasan jumlah orang yang memasuki negara, dan akan melanjutkan menerima perjalanan individu dan perjalanan bebas visa," kata Kishida.
Baca juga: Gegara perubahan iklim, Jerman akan hadapi level permukaan air rendah
Jepang pertama kali membuka pintu untuk grup wisata resmi pada bulan Juni. Namun, jumlah turis dibatasi, dan pelancong harus memenuhi persyaratan visa khusus untuk masuk.
Saat ini, wisatawan masih membutuhkan visa khusus untuk masuk ke Jepang, dan hanya memungkinkan mereka masuk melalui paket wisata atau tur, dengan batas harian ditetapkan 50 ribu wisatawan di tengah pandemi COVID-19.
Mulai 11 Oktober, wisatawan independen akan diterima kembali di Jepang, dan persyaratan visa terkait pandemi akan dicabut.
Negara ini berharap sektor pariwisata menerima dorongan menyusul kekuatan yen yang lemah terhadap dolar AS selama 24 tahun.
Sama seperti sektor pariwisata di banyak negara, pada saat pandemi, mengalami penurunan signifikan. Sebelum pandemi, Jepang menyambut rekor 31,8 juta pengunjung pada tahun 2019.
Baca juga: Pentingnya sikap adaptif guna wujudkan pariwisata berkualitas
Baca juga: Tempat "healing" dan "gateaway" di Australia yang tidak biasa
Baca juga: Nikmati akhir pekan dengan berwisata urban Jakarta di JTF
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022