Hal tersebut dinilai karena selama beberapa tahun belakangan, nilai investasi dan perdagangan China-Indonesia terus bertambah, dan rantai industri serta rantai pasokan juga semakin terintegrasi secara mendalam.
Menurut Wang Pulin, Manajer Merek dan Publikasi perusahaan manufaktur kendaraan SGMW (SAIC-GM-Wuling) Indonesia, Wuling telah melakukan penyesuaian terhadap car-networking, sistem lisan cerdas, sistem asistensi pengemudi, yang telah berpengalaman digunakan di China, dengan situasi di Indonesia, sehingga teknologi-teknologi yang akan diterapkan di Indonesia lebih dilokalkan.
Selama lima tahun ini, Wuling mendorong belasan perusahaan pemasok suku cadang utama untuk bersama memasuki pasar Indonesia dan mengaktifkan lebih dari 140 dealer penjualan hilir serta menciptakan sekitar 8.000 lapangan kerja untuk Indonesia.
Wuling berhasil memanfaatkan keuntungan dari kebijakan Indonesia yang memprioritaskan perkembangan mobil bertenaga listrik dan mendorong konsumsinya.
Sebagai salah satu perusahaan internasional pertama yang memproduksi mobil tenaga listrik di wilayah Indonesia, Wuling sudah tergolong merek top laris di antara merek-merek otomotif China yang masuk Indonesia, dengan total penjualan di Indonesia melebihi 88.000 unit per paruh pertama tahun ini.
Keberhasilan Wuling di Indonesia adalah satu contoh dari banyak perusahaan manufaktur peralatan China yang mewujudkan kerja sama saling menguntungkan di Indonesia.
Mesda Group Co., Ltd. adalah perusahaan dari Guangxi yang sudah mengikuti China-ASEAN Expo selama beberapa tahun berturut-turut dan memamerkan peralatan produksinya seperti mesin konstruksi.
Huang Kanghua, direktur perusahaan tersebut, menyatakan bahwa peralatan produksi perusahaannya sudah memasuki pasar Indonesia dengan China-ASEAN Expo sebagai platformnya.
Kini, produk-produknya memainkan peran penting dalam daur ulang dan pemanfaatan limbah pembangunan, eksploitasi pertambangan, dan pemrosesan tailing (limbah pertambangan).
"Produk mesin proyek Mesda masuk pasar Indonesia sejak 2021, termasuk crawler mobile crusher dan mesin pengiriman bergerak yang banyak digunakan di pertambangan," kata Huang. Produk Mesda banyak dipuji pelanggan Indonesia dan jumlah pesanan terus naik, imbuhnya.
Sementara itu, Guangxi Liugong Machinery Co., Ltd. adalah salah satu pemasok mesin peralatan proyek China terkemuka yang paling awal berkembang di Indonesia.
Liugong, yang sudah mendirikan anak usahanya di Indonesia, selalu mengikuti tren pasar lokal dan mendatangkan berbagai jenis mesin peralatan energi baru ke pasar Indonesia.
"Tahun ini, pesanan luar negeri untuk produk Liugong naik secara signifikan. Di antaranya pada Januari, nilai penjualan dari Liugong Indonesia menembus 100 juta yuan (1 yuan = Rp2.119), meningkat lebih dari 2.000 persen secara tahunan (year on year/yoy)," tutur Li Dongchun, Manajer Umum Grup Bisnis Internasional Liugong, dan pelanggan Indonesia semakin mengakui merek dari China, tambah dia.
Liugong juga sangat mementingkan pelokalan dan mengintegrasikan diri dengan rantai industri dan pasokan setempat. Menurut Lin Long, Manajer Umum Liugong Indonesia, lebih dari empat perlima staf di Liugong Indonesia, termasuk staf posisi inti, adalah warga negara Indonesia.
Perusahaan itu juga melakukan kerja sama dengan sekolah kejuruan setempat untuk melatih teknisi layanan prapenjualan dan operator untuk menggenjot tingkat pelayanan lokal.
Tak hanya perusahaan dari Guangxi, banyak perusahaan dari daerah lain di China turut ikut upaya kerja sama Indonesia-China.
Salah satu contoh yang mengenal adalah CRRC Qingdao Sifang Co., Ltd. dari Provinsi Shandong, China timur, yang mendesain dan memproduksi kereta cepat untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), proyek utama dari kerja sama China-Indonesia dalam kerangka Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI).
Pada 1 September 2022 lalu, satu kereta cepat penumpang bertenaga listrik dengan kecepatan operasional maksimum 350 km per jam dan satu kereta inspeksi sudah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, menandai sebuah kemajuan menonjol dalam proyek itu.
Data statistik menunjukkan bahwa skala perdagangan China dan Indonesia meningkat 58,6 persen (yoy) pada 2021.
Sedangkan dalam tujuh bulan pertama tahun ini, nilai ekspor dari China ke Indonesia dan nilai impor China dari Indonesia masing-masing meningkat 26 persen (yoy) dan 31,4 persen (yoy), masih menjadikan China sebagai mitra dagang terbesar bagi Indonesia.
"Indonesia telah mengambil sejumlah langkah untuk menyederhanakan proses terkait investasi guna menarik penanaman modal, dan lingkungan bisnis di Indonesia terus membaik sehingga investasi China di Indonesia terus naik. Indonesia siap bekerja sama secara lebih lanjut dengan China dalam memanfaatkan peluang yang dihadirkan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP)," kata Duta Besar Republik Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun pada Forum Kooperasi Kapasitas Produksi dan Investasi China-ASEAN (China-ASEAN Production Capacity and Investment Cooperation Forum) baru-baru ini.
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022