"Distribusi pangan yang merata dan terjangkau ke seluruh wilayah itu sangat penting untuk menjaga stabilitas pasokan, karena dampaknya tentu ke harga pangan. Bapak Presiden menekankan bahwa distribusi pangan ini harus kita jaga betul-betul," kata Arief dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan, Holding BUMN Pangan ID Food, dan Badan Pangan Nasional telah mendistribusikan minyak goreng Minyak Kita sebanyak 36 kontainer atau sekitar 674.400 liter ke wilayah timur Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Jawa Timur.
Sebelumnya juga telah didistribusikan minyak goreng curah pada Mei 2022 sebanyak 300 ton dari Sumatera Utara ke Kupang NTT. Selanjutnya, pada Agustus 2022 didistribusikan sebanyak 40 kontainer atau 669,6 ton atau setara 744.000 liter Minyak Kita dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Kupang, Timika dan Merauke.
Kemudian, pada Sabtu (24/9) dilakukan pengiriman 607 ton Minyak Kita secara bertahap dari Tanjung Perak ke Maluku Utara melalui dua trayek Tol Laut yaitu Trayek 10 dengan menggunakan KM Logistik Nusantara 5 sebanyak 36 kontainer atau 607 ton atau setara sekitar 674.400 liter serta rencananya Trayek 15 menggunakan KM Logistik Nusantara 3, dengan PT. Pelni (Persero) sebagai operator.
Baca juga: NFA perkuat standar keamanan-mutu pangan dorong ekspor komoditas
Arief mengapresiasi kolaborasi pendistribusian Minyak Kita ke wilayah Indonesia bagian timur yang dilakukan bersama-sama Kementerian dan Lembaga, BUMN Pangan, pemerintah daerah dan pelaku usaha.
"Saya mengapresiasi aksi bersama percepatan pendistribusian minyak goreng subsidi Minyak Kita, bersama Kemendag, Kemenhub, BUMN Pangan ID FOOD, dan stakeholder lainnya. Ini menjadi bukti bahwa pemerintah selalu hadir untuk memastikan ketersediaan pasokan dan kestabilan harga bagi masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke," kata Arief.
Stabilitas pasokan dan harga pangan sangat penting karena berkontribusi signifikan terhadap pengendalian inflasi. Tingkat Inflasi Indonesia (yoy) pada Agustus 2022 sebesar 4,69 persen, menurun dari bulan Juli 2022 sebesar 4,94 persen.
Penurunan tingkat inflasi sangat dipengaruhi penurunan inflasi bidang pangan yang turun menjadi 8,93 persen dari 10,32 persen pada Juli 2022. Meski trennya menurun, Arief mengingatkan agar terus menjaga inflasi pangan khususnya volatile food mengingat inflasi diperkirakan meningkat 1 hingga 2 persen.
Baca juga: NFA kembangkan teknologi perpanjang masa simpan produk pangan
Baca juga: NFA dan KPK berkolaborasi wujudkan ketahanan pangan berintegritas
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022