• Beranda
  • Berita
  • Rektor benarkan salah satu guru besar UGM meninggal terseret ombak

Rektor benarkan salah satu guru besar UGM meninggal terseret ombak

24 September 2022 22:41 WIB
Rektor benarkan salah satu guru besar UGM meninggal terseret ombak
Ilustrasi: Gelombang tinggi (ANTARA)

Sudah berkali-kali petugas mengimbau agar menepi

Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Ova Emilia membenarkan bahwa Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Prof Samekto Wibowo meninggal dunia setelah terseret ombak di Pantai Pulang Sawal, Tepus, Gunungkidul, DIY, Sabtu.

"Iya. Memang betul, jadi sedang reuni sejak semalam. Lagi foto-foto terus kemudian ada ombak beliau jatuh katanya. Jadi telungkup gitu terus ada ombak lagi, keseret belum sempat bangun," kata Ova saat dihubungi di Yogyakarta, Sabtu.

Saat ini, menurut Ova, jenazah Samekto masih di RSUD Wonosari, Gunungkidul.

Terkait rencana proses pemakaman almarhum, menurut dia, masih dimusyawarahkan bersama keluarga.

UGM, kata Ova, sangat kehilangan sosok guru besar yang peduli dengan yang lebih muda.

Baca juga: Jasad santri terbawa gelombang ditemukan Tim SAR gabungan

Baca juga: Dua Orang Hilang Terseret Ombak Pantai Selatan


"Kebetulan saya sangat dekat ya, orangnya sabar dan kalau ngajarin itu sabar banget, dan orangnya tidak neko-neko kok. Jadi kita sangat kehilangan," ujar dia.

Koordinator SAR Linmas Wilayah II Pantai Baron Marjono menjelaskan bahwa korban bersama beberapa rekan-rekannya berfoto di sekitar bawah tebing Pantai Sawal pada Sabtu (24/9) sekitar pukul 11.00 WIB.

"Korban sedang berfoto bersama rombongan di bawah tebing sebelah barat Pantai Pulang Sawal. Sudah berkali-kali petugas mengimbau agar menepi, tetapi tidak dihiraukan," kata dia.

Tanpa menghiraukan imbauan, menurut dia, Prof Samekto terhantam gelombang besar dan terseret hingga ke tengah perairan.

Petugas Satlinmas yang mengetahui peristiwa itu, kata dia, langsung mengevakuasi korban ke tepi pantai dan kemudian membawa ke Puskesmas Tepus.

Prof Samekto, kata dia, mengalami pingsan dan mulut berbusa diduga akibat terlalu banyak kemasukan air.

"Namun korban mengalami henti nafas dalam perjalanan menuju Puskesmas Tepus. Selanjutnya, jenazah dibawa ke ruang jenazah RSUD Wonosari," ujar Marjono.

Baca juga: Tiga wisatawan meninggal dan satu hilang di Pantai Pangandaran

Baca juga: Korban terseret ombak di Pantai Bse G Jayapura ditemukan meninggal

 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022