• Beranda
  • Berita
  • Menyegarkan kembali ingatan terhadap film "Avatar"

Menyegarkan kembali ingatan terhadap film "Avatar"

25 September 2022 09:32 WIB
Menyegarkan kembali ingatan terhadap film "Avatar"
Film "Avatar" tahun 2009 (ANTARA/20TH Century Studio)
Menyambut kehadiran "Avatar: The Way of Water" pada Desember, 20th Century Studio kembali bawa film "Avatar" yang ikonik ke layar bioskop mulai 23 September 2022 untuk menyegarkan ingatan para penggemar pada kisah epik 13 tahun lalu.

Pada tahun 2009, James Cameron memperkenalkan dunia yang benar-benar baru dan menakjubkan bernama Pandora. "Avatar" dinilai sebagai film yang unik dan berani, tidak hanya dari sisi cerita, namun juga dari teknologi-teknologi yang khusus diciptakan untuk film ini.

Berbeda dari film-film alien lainnya yang menggunakan tata rias dan efek spesial untuk para aktor bertransformasi menjadi ras humanoid, film ini menggunakan teknologi terdepan pada masanya.

Sebelum menyaksikan "Avatar: The Way of Water", penggemar bisa menyaksikan kembali "Avatar" asli dengan versi 4K High Dynamic Range di bioskop. Film ini juga memberikan kesempatan pada penggemar baru untuk mengenal cerita dan karakternya.
 
Film "Avatar" tahun 2009 (ANTARA/20TH Century Studio)


Baca juga: Disney rilis cuplikan pertama film "Avatar: The Way of Water"

Jalan cerita

"Avatar" bercerita tentang perjuangan Jake Sully untuk menyelamatkan planet alien bernama Pandora yang dianggapnya sebagai rumah.

Berlatar belakang pada tahun 2154, di mana Bumi telah mengalami krisis energi, sebuah organisasi bernama Resources Development Administration (RDA) menambang mineral langka di planet Pandora selama tiga dekade.

Karena atmosfer di Pandora beracun, para ilmuwan organisasi tersebut menciptakan program "Avatar", di mana manusia menjadi "driver" dengan kesadaran mereka disambungkan ke tubuh biologis yang dikendalikan dari jarak jauh yang dapat bertahan hidup di udara planet Pandora yang mematikan.

Avatar-avatar ini adalah hasil rekayasa genetik dari DNA manusia dan penduduk asli Pandora, ras alien Na'Vi.

Jake yang awalnya bertugas sebagai negosiator dan mata-mata, malah memihak pada suku Na'Vi. Terlebih saat dia bertemu dengan Neytiri. Dia merasa suku Na'Vi adalah ras murni yang sangat baik.

Kekacauan pun dimulai ketika RDA bertekad mengeksploitasi dan menghancurkan rumah leluhur bangsa Na'Vi yang sudah ada sejak 10.000 tahun lalu. Jake mulai bimbang antara memilih pekerjaannya atau membela suku Na'Vi.
 
Film "Avatar" tahun 2009 (ANTARA/20TH Century Studio)


Karakter

Jake Sully, seorang mantan tentara marinir diperankan oleh Sam Worthington. Kedua kaki Jake lumpuh sehingga harus menggunakan kursi roda. Di Pandora, Jake seperti mendapatkan kembali kehidupannya yang hilang dengan tubuh Avatar barunya. Dia bisa melakukan berbagai petualangan baru yang diajarkan oleh suku Na'Vi.

Neytiri diperankan Zoe Zaldana merupakan seorang putri kepala suku Na'Vi. Dia menyelamatkan Jake dan mengajarinya berbagai hal serta cara hidup suku Na'Vi. Neytiri akhirnya jatuh cinta dan bertarung untuk melindungi Pohon Jiwa dari serangan RDA.

Kolonel Quaritch diperankan Stephen Lang merupakan pimpinan pasukan RDA yang tak kenal ampun. Dia bisa melakukan apa saja agar tujuannya tercapai.

Untuk melancarkan aksinya, Jake juga dibantu oleh orang-orang RDA yang baik seperti dokter Grace (Sigourney Weaver), Norm Spellman (Joel David Moore) dan Trudy Chacon (Michelle Rodriguez) seorang pilot pesawat tempur.
 
Film "Avatar" tahun 2009 (ANTARA/20TH Century Studio)


Teknologi terkini pada masanya

Cameron menggunakan teknologi motion graphic dan image-based facial performance capture, di mana para aktor menggunakan alat-alat dan kamera di tubuh mereka untuk menangkap emosi dan ekspresi, yang nantinya akan melalui proses digitalisasi dan ditampilkan melalui karakter bangsa Na'Vi.

Elemen teknologi dalam film "Avatar" ini memberikan pengaruh besar pada industri perfilman bertahun-tahun kemudian. Teknologi yang digunakan Cameron pada tahun 2009 pun masih sangat nyaman disaksikan pada hari ini.

Melalui karya epik tersebut, "Avatar" mengantongi sejumlah Piala Oscar yakni Film Terbaik, Sinematografi Terbaik, Desain Produksi, dan Efek Visual. Selain itu, film ini juga mendapat Piala Golden Globes pada kategori Film Terbaik Drama.

Kehadiran "Avatar" di bioskop diharapkan mampu membangkitkan kembali ingatan penggemar pada kisah seru rakyat Pandora dan menjadi film favorit baru bagi para penonton muda. Pada akhir film juga terdapat cuplikan "Avatar: The Way of Water" yang akan menuntun penggemar pada petualangan baru.

Baca juga: Alasan James Cameron rilis ulang "Avatar" di bioskop

Baca juga: "Avatar" kembali ke bioskop dalam format 4K High Dynamic Range

Baca juga: "Avatar 2" rilis cuplikan film resmi

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022