Dinas Perhubungan Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat berencana menggandeng Perusahaan Umum DAMRI untuk menyediakan bus guna mengangkut masyarakat ke distrik (kecamatan) dan ke kampung-kampung.Kami sudah merencanakan pengadaan bus untuk transportasi umum di wilayah Kota Wasior dan sekitarnya, termasuk untuk menjangkau kampung-kampung di pinggiran kota. Hanya saja kepastiannya tergantung pada kesediaan anggaran daerah
Kepala Dinas Perhubungan Teluk Wondama Bernadus Setiawan di Wasior, Minggu, mengatakan hingga saat ini belum tersedia moda transportasi umum untuk melayani masyarakat yang bepergian dari kampung dan ibu kota distrik ke Wasior, ibu kota Kabupaten Teluk Wondama.
Alhasil, warga setempat lebih banyak mengandalkan ojek sepeda motor sebagai tranportasi utama. Padahal diketahui ojek belum dikategorikan sebagai angkutan umum.
"Kami sudah merencanakan pengadaan bus untuk transportasi umum di wilayah Kota Wasior dan sekitarnya, termasuk untuk menjangkau kampung-kampung di pinggiran kota. Hanya saja kepastiannya tergantung pada kesediaan anggaran daerah," kata Bernadus.
Dishub Wondama sendiri telah menyiapkan tujuh shuttle ataupun terminal pemberhentian bus di pinggir jalan.
Adapun untuk angkutan antardistrik yang telah terhubung jalan darat, menurut Bernard, pihaknya berencana menggandeng Perum DAMRI untuk menjadi penyedia jasa transportasi.
"Kami sudah menghubungi pihak DAMRI sehingga mereka bisa menyiapkan kendaraan roda empat yang bertenaga empat gardan agar bisa menjangkau masyarakat yang ada di pinggiran," katanya.
Adapun untuk konektivitas antarpulau serta wilayah pesisir, Pemkab Wondama telah memesan tiga bus air jenis Ro-Ro (roll on/roll off). Rencananya bus air roro itu nantinya akan dioperasikan oleh PT ASDP.
Sebelumnya, warga kota Wasior mengeluhkan belum adanya angkutan umum yang membuat mereka terpaksa bergantung pada tukang ojek.
Sementara seiring kenaikan harga BBM, tarif ojek pun makin naik sehingga semakin membebani warga.
"Coba di kabupaten ini ada taksi (angkutan kota) supaya kita tidak naik ojek setiap hari karena mereka minta ongkos mahal sekali gara-gara BBM naik. Kalau ada taksi kan bisa lebih murah, terus kalau hujan kita tidak basah," kata Lois W, ibu rumah tangga.
Sebelumnya anggota Komisi C DPRD Teluk Wondama telah mendorong Pemkab setempat untuk menyiapkan transportasi umum sebagai sarana mobilitas warga, terutama untuk transportasi warga di tiga distrik di wilayah perkotaan yakni Wasior, Wondiboi dan Rasiei.
"Sudah waktunya kita punya angkutan umum dalam kota supaya bisa memudahkan masyarakat ke mana-mana. Termasuk untuk anak-anak sekolah yang mungkin sekolahnya jauh dari rumah. Kalau ada angkutan kota kan masyarakat punya pilihan, tidak hanya mengandalkan ojek saja, " kata Ketua Komisi C DPRD Teluk Wondama Remran Sinadia.
Baca juga: Pemerintah bangun 44 rumah untuk warga kurang mampu di Teluk Wondama
Baca juga: Kabupaten Teluk Wondana Tawarkan Investasi
Pewarta: Hans Arnold Kapisa
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022