• Beranda
  • Berita
  • Dinas LH DKI kerahkan 5.000 PJLP untuk saring sampah

Dinas LH DKI kerahkan 5.000 PJLP untuk saring sampah

26 September 2022 10:35 WIB
Dinas LH DKI kerahkan 5.000 PJLP untuk saring sampah
Arsip foto - Desain proyek penyaringan sampah yang saat ini sedang dibangun di Kali Ciliwung segmen TB Simatupang, Jakarta, Jumat (23/9/2022). ANTARA/HO-Dinas Lingkungan Hidup DKI/dewa

tumpukan sampah juga berkontribusi membuat badan air menyempit sehingga mendorong air sungai meluap

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengerahkan sekitar 5.000 petugas Penyedia Jasa Layanan Perorangan (PJLP) di Unit Pelaksana Kebersihan Badan Air untuk pengelolaan fasilitas penyaringan sampah di Kali Ciliwung segmen TB Simatupang.

"Kami memiliki cukup banyak tenaga kerja PJLP itu bisa kami berdayakan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Asep Kuswanto saat peninjauan proyek pembangunan penyaringan sampah Kali Ciliwung di Jakarta, Senin.

Nantinya, para petugas itu dikerahkan untuk pengelolaan terkait sampah termasuk penyaringan sampah kiriman yang melalui Kali Ciliwung.

Per hari jumlah sampah yang melewati Kali Ciliwung hingga masuk wilayah Jakarta diperkirakan hingga mencapai 52 ton.

Sampah-sampah tersebut menyatu dengan sampah yang mengalir di Kali Ciliwung dalam kota dan menumpuk salah satunya di Pintu Air Manggarai.

Padahal tumpukan sampah juga berkontribusi membuat badan air menyempit sehingga mendorong air sungai meluap khususnya ketika musim puncak hujan karena debit air meninggi.

Untuk itu, Pemprov DKI membangun fasilitas penyaringan sampah aliran Kali Ciliwung yang berlokasi di perbatasan Jakarta dan daerah penyangga, tepatnya di segmen TB Simatupang antara Pasar Rebo di Jakarta Timur dan Jagakarsa di Jakarta Selatan.

Fasilitas dengan anggaran APBD 2022 sebesar Rp195 miliar itu ditargetkan rampung pada Desember 2022 dan memiliki estimasi pengolahan per jam mencapai sekitar 40 meter kubik sampah yang melalui proses pengolahan hingga pencacahan.

Setelah terkumpul, sampah tersebut rencananya juga dapat dijual kepada salah satu perusahaan semen setelah diolah menjadi bahan bakar ramah lingkungan atau Refuse Derived Fuel (RDF).

Dengan adanya fasilitas itu sampah yang selama ini menumpuk masuk Jakarta saat musim hujan, bisa mengurangi beban Pintu Air Manggarai.

Adapun pada 2020 saat banjir besar melanda Jakarta dalam satu hari, imbuh Asep, pihaknya mendapatkan sekitar 220 meter kubik yang diangkat dari Kali Ciliwung.
Baca juga: Kantor Sudin LH jadi stimulan gerakan Jakarta Sadar Sampah di Jakut
Baca juga: Pelindo sebar 1.200 bibit pohon dan 73 tempat sampah pilah di Jakut
Baca juga: DKI tuntaskan saringan sampah Kali Ciliwung Segmen TB Simatupang

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022