• Beranda
  • Berita
  • UMP dan Balitbang Kalbar membuat Silohan untuk cegah karhutla

UMP dan Balitbang Kalbar membuat Silohan untuk cegah karhutla

26 September 2022 16:45 WIB
UMP dan Balitbang Kalbar membuat Silohan untuk cegah karhutla
Seminar akhir penelitian bersama antara Balitbang Kalbar dan sejumlah perguruan tinggi di Kalbar (Rendra Oxtora)
Universitas Muhammadiyah Pontianak (UMP) bersama Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kalimantan Barat membuat inovasi daerah Sistem Informasi Lokasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Silohan) untuk memprediksi dan mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalbar.

"Kami bersama Balitbang Kalbar berkolaborasi melibatkan Pemda Kubu Raya membuat inovasi Silohan dengan fokus penelitian di Kubu Raya untuk mengantisipasi kathutla," kata Kepala Peneliti UMP Putri Yuli Utami di Pontianak, Senin.

Yuli menjelaskan, kebakaran lahan gambut berpengaruh terhadap berbagi aspek mulai dari dampak lingkungan, makhluk hidup dan aspek sosial ekonomi. Sementara, sejauh ini pengendalian kebakaran hutan dan lahan gambut dirasakan masih belum optimal, sehingga diperlukan data dan informasi yang akurat untuk mengetahui titik panas guna mencegah dampak yang besar akibat karhutla.

Baca juga: Kalbar kembangkan aplikasi asap digital pantau karhutla

"Titik panas merupakan salah satu indikator kebakaran lahan gambut. Persebaran pola pengelompokan titik panas berdasarkan data spasial dan temporal dapat digunakan untuk memberikan informasi sebagai upaya pendeteksian peringatan dini terjadinya kebakaran hutan dan lahan gambut," tuturnya.

Dia mengatakan, Silohan merupakan sistem informasi geografis pendeteksian clustering titik panas kebakaran hutan dan lahan. Clustering dilakukan dengan metode Machine Learning Kulldorff's Scan Statistics (KSS) untuk mengetahui tren kemunculan pengelompokan titik panas berdasarkan pola penyebaran titik panas dalam dimensi waktu (temporal), dimensi ruang (spasial).

Keakuratan informasi sebaran titik panas dapat menjadi acuan dan ketepatan dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan serta menjadi landasan pengambilan keputusan dalam penanganan kebakaran hutan sehingga menjaga keanekaragaman hayati dan kelestarian sumber daya alam.

Baca juga: Polda Kaltim luncurkan aplikasi LembuSwana untuk cegah karhutla

"Jadi, Silohan dirancang dalam upaya memudahkan penyebarluasan informasi sebaran titik panas dan waktu terjadinya kebakaran menggunakan machine learning. Machine Learning adalah salah satu disiplin ilmu dalam bidang ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat komputer/mesin memiliki kecerdasan," katanya.

Yuli menambahkan, machine learning merupakan kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana cara membuat data, menghasilkan prediksi di masa yang akan datang.

Dengan penggunaan machine learning tersebut, Silohan dapat menyajikan informasi clustering titik panas kebakaran, prediksi titik panas kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Kubu Raya.

Baca juga: Kapolda Riau gunakan aplikasi "Lancang Kuning" penanggulangan Karhutla

"Aplikasi ini juga memudahkan pengguna untuk melaporkan terjadinya kebakaran hutan melalui laman web. Kita berharap Silohan ini dapat membantu pihak BNPB, KLHK, dan pihak lainnya dalam menganalisis kebakaran hutan dan lahan," kata Yuli.

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022