PT Pertamina Training and Consulting (PTC) dan Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) mengadakan pelatihan barista bagi sahabat disabilitas demi kesetaraan dan kemandirian melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).bantu supaya para peserta dapat mandiri melalui berwiraswasta kopi
"Melalui program TJSL dengan merangkul inklusi untuk memupuk semangat sahabat disabilitas menjadi lebih kuat dan berdaya saing," kata Direktur Utama PTC Teuku Mirasfi di Jakarta, Senin.
Mirasfi mengatakan pelatihan kemampuan bagi disabilitas tersebut sebagai titik awal agar berdaya secara mandiri dan mengembangkan kapasitas.
Mirasfi mencontohkan salah satu disabilitas Aries Adryanto yang merupakan alumni pelatihan barista sahabat disabilitas PTC batch 2021 dan merintis usaha Warkop Uhuyy.
"Kami akan pantau dan bantu supaya para peserta dapat mandiri melalui berwiraswasta kopi," ujar Mirasfi.
Baca juga: PTC gandeng YIIM latih peracik kopi untuk tumbuhkan UMKM
Sejak 2017, PTC melalui program TJSL memberikan perhatian kepada kaum inklusif disabilitas dengan berbagai latar kategori seperti autis, tunarungu dan tunadaksa.
Pelatihan barista kopi untuk disabilitas 2022 merupakan tahun kedua bagi PTC untuk melanjutkan semangat pemberdayaan yang digelar secara luring dan daring pada 19-21 September 2022.
Tercatat 38 sahabat disabilitas dari kategori tunanetra "low vision", tunarungu, dan tunadaksa terpilih untuk mengikuti pelatihan secara daring dan telah tersaring sebanyak 20 orang melalui sistem seleksi tertulis dan wawancara untuk mengikuti pelatihan langsung di Ko+labora Flexispace, Taman Sari, Jakarta Barat.
Dari total peserta tersebut, 10 peserta dari disabilitas tunarungu, sembilan peserta dari tunadaksa dan satu peserta dari penyandang tunanetra low vision.
Para sahabat tunanetra dibantu oleh dua orang penterjemah dari Juru Bahasa Isyarat (JBI) saat menyimak materi.
Baca juga: Pertamina latih warga pra sejahtera agar bisa penuhi permintaan pasar
Pelatihan dibimbing oleh pelatih dan praktisi kopi Humam Hasan selaku Head Barista dari Kopi Inspirasi, Fransisca Nathalia sebagai barista dan pemilik usaha Kedai Kopi Sasca dan asisten pelatih Aries Adryanto.
Para peserta menerima materi antara lain tentang pengenalan alat barista, pembuatan menu espreso, praktik penggunaan alat kopi manual dan pembuatan menu manual brew seperti V60, vietnam drip, aero press, dan french press serta menu dasar seperti americano, long black, coffee latte, dan kopi susu kekinian.
Selain itu, terdapat pelatihan secara aplikatif, peserta juga diajarkan perhitungan modal usaha kopi.
Aries mengungkapkan pelatihan barista kopi tersebut membuka peluang bagi disabilitas menjadi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Hal ini didasari oleh grafik perkembangan alumni tahun sebelumnya yang cukup banyak mendapatkan kesempatan berbagi ilmu di berbagai acara berskala regional hingga internasional.
Baca juga: Pemkot Jaktim dan PT Pos Indonesia gelar pelatihan digital bagi UMKM
Sebanyak 19 peserta "Training of Trainer" (ToT) merupakan alumni yang telah merintis usaha kedai kopi, kuliner frozen food dan sayuran hidroponik tersebar di wilayah Jabodetabek.
Peserta secara khusus dibekali materi teknik penyusunan materi dan presentasi, teknik menjadi fasilitator, inovasi usaha dan pemasaran digital, sosialisasi Program Jakpreneur dari Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengembalian Penduduk (PPAPP) Pemerintah Kota Jakarta Selatan, pembukuan wirausaha UMKM, mengurus legalitas UMKM dan perlindungan hukum penggiat UMKM.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022