PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus berkomitmen mendorong ekspansi kinerja pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menembus pasar global di tengah adanya bayang-bayang kenaikan inflasi.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, Direktur Enterprise & Commercial Banking BNI Muhammad Iqbal mengatakan perseroan akan memperkuat pembinaan dan mencari berbagai potensi kerja sama untuk dapat mengakselerasi sekaligus mendorong pelaku UMKM.
Menurut dia, semester kedua tahun 2022 ini merupakan periode merealisasikan berbagai rencana ekspansi bagi para pelaku UMKM yang ketangguhannya telah teruji selama masa kritis pandemi COVID-19.
"Kita ketahui bersama, bisnis UMKM menjadi segmen ekonomi pertama yang menjadi motor penggerak pemulihan ekonomi nasional. Sebagai agen pembangunan kami terus memperkuat pembinaan serta menciptakan banyak kolaborasi membantu pemulihan, akselerasi, dan bahkan ekspansi kinerja UMKM hingga go global. BNI tentunya masih optimis segmen UMKM dapat bertahan di tengah kenaikan inflasi," kata Iqbal.
Baca juga: Penyaluran KUR BNI tumbuh 14,1 persen pada semester I-2022
Di tengah fluktuasi ekonomi yang tidak dapat diprediksi, dia melihat masih adanya potensi pertumbuhan kredit yang baik, terutama pada sektor-sektor yang menopang hajat hidup masyarakat banyak seperti perdagangan bahan pokok.
"Kredit UMKM BNI masih tumbuh sangat positif. Kami perkirakan masih akan bertahan dan terus menguat seiring dengan kinerja ekonomi yang masih berada di tren ekspansi," ujar Iqbal.
Dia memaparkan perseroan berhasil menyalurkan kredit bagi pelaku UMKM mencapai Rp100,2 triliun hingga Agustus 2022, atau naik 9,51 persen secara year on year (yoy) dari sebesar Rp91,5 triliun pada periode sama tahun lalu.
"Pertumbuhan ini ditopang oleh kredit di sektor perdagangan dan sektor pertanian. Kedua sektor ini, menyumbang lebih dari 50 persen komposisi kredit UMKM," ujar Iqbal.
Baca juga: BNI bantu UMKM memiliki NIB dan genjot ekspor
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, Direktur Enterprise & Commercial Banking BNI Muhammad Iqbal mengatakan perseroan akan memperkuat pembinaan dan mencari berbagai potensi kerja sama untuk dapat mengakselerasi sekaligus mendorong pelaku UMKM.
Menurut dia, semester kedua tahun 2022 ini merupakan periode merealisasikan berbagai rencana ekspansi bagi para pelaku UMKM yang ketangguhannya telah teruji selama masa kritis pandemi COVID-19.
"Kita ketahui bersama, bisnis UMKM menjadi segmen ekonomi pertama yang menjadi motor penggerak pemulihan ekonomi nasional. Sebagai agen pembangunan kami terus memperkuat pembinaan serta menciptakan banyak kolaborasi membantu pemulihan, akselerasi, dan bahkan ekspansi kinerja UMKM hingga go global. BNI tentunya masih optimis segmen UMKM dapat bertahan di tengah kenaikan inflasi," kata Iqbal.
Baca juga: Penyaluran KUR BNI tumbuh 14,1 persen pada semester I-2022
Di tengah fluktuasi ekonomi yang tidak dapat diprediksi, dia melihat masih adanya potensi pertumbuhan kredit yang baik, terutama pada sektor-sektor yang menopang hajat hidup masyarakat banyak seperti perdagangan bahan pokok.
"Kredit UMKM BNI masih tumbuh sangat positif. Kami perkirakan masih akan bertahan dan terus menguat seiring dengan kinerja ekonomi yang masih berada di tren ekspansi," ujar Iqbal.
Dia memaparkan perseroan berhasil menyalurkan kredit bagi pelaku UMKM mencapai Rp100,2 triliun hingga Agustus 2022, atau naik 9,51 persen secara year on year (yoy) dari sebesar Rp91,5 triliun pada periode sama tahun lalu.
"Pertumbuhan ini ditopang oleh kredit di sektor perdagangan dan sektor pertanian. Kedua sektor ini, menyumbang lebih dari 50 persen komposisi kredit UMKM," ujar Iqbal.
Baca juga: BNI bantu UMKM memiliki NIB dan genjot ekspor
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022