"Korban merupakan warga Desa Air Asuk, Kecamatan Siantan Tengah yang berprofesi sebagai nelayan," katanya Kepala Polsek Palmatak, Polres Anambas, Inspektur Polisi Satu Muhammad Jamil, Selasa (27/9).
Baca juga: Tim SAR: Nelayan hilang di perairan Bintan ditemukan tewas
Ia mengatakan jasad korban ditemukan terapung kurang lebih satu kilometer dari Pulau Mapet. Setelahnya, jenazah korban dievakuasi ke Puskesmas Air Asuk, Kecamatan Palmatak guna dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga: Nelayan Lebak hilang ditemukan petugas SAR dalam kondisi meninggal
Berdasarkan keterangan sementara pihak Puskesmas, katanya, korban meninggal dikarenakan kekurangan oksigen. "Dari keterangan istri korban, Supriadi memiliki riwayat penyakit asma dan penyakit gangguan jiwa," katanya.
Baca juga: Tentara PNG diduga tembak kapal nelayan asal Merauke, satu meninggal
Ia menjelaskan kronologi kejadian, bermula saat Apandi yang sedang memancing di perairan Desa Liuk, dan menemukan jasad manusia yang terapung dalam keadaan telungkup, Selasa siang.
Ia kemudian melaporkan kejadian itu kepada masyarakat setempat dan diteruskan ke Polsek Palmatak. Selanjutnya petugas gabungan Polri, TNI, Badan SAR Nasional dan nelayan setempat langsung bergerak ke tempat kejadian. Belakangan baru diketahui bahwa jenazah nelayan itu memiliki identitas Supriadi.
Baca juga: Nelayan tenggelam di laut Natuna ditemukan meninggal
Menurut istri korban, Supriadi pamit dari rumah untuk pergi melaut pada Senin (26/9). "Kami ingatkan kepada masyarakat, terutama nelayan agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak kondisi cuaca saat ini yang sangat ekstrem," ucap Jamil.
Baca juga: Basarnas: Nelayan hilang di Patuno Wakatobi ditemukan meninggal
Pewarta: Ogen
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022