Spesialis Nutrisi UNICEF Airin Roshita mengatakan kebutuhan itu diperoleh dari hasil studi yang telah dibuat UNICEF pada tahun 2021 untuk mengetahui pelaksanaan kelas ibu hamil.
"Kami banyak mendapatkan masukan dari studi ini terutama mengenai perlunya membuat materi atau alat bantu yang bisa membantu para fasilitator untuk menyampaikan kelas ibu hamil dengan cara lebih menarik dengan cara lebih interaktif, sehingga memang membuat para ibu hamil ini senang atau tertarik untuk datang ke kelas ibu hamil," ujarnya dalam webinar bertajuk Orientasi Program Kelas Ibu Hamil yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Pada 2022, UNICEF bekerja sama dengan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat serta Direktorat Kesehatan Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan untuk membuat berbagai materi alat bantu yang bisa digunakan di kelas ibu hamil secara interaktif.
Baca juga: Sudinkes Jakpus berupaya tingkatkan minat terhadap kelas ibu hamil
Baca juga: Kemenkes : Kelas ibu hamil layanan esensial bagi ibu dan bayi
Airin menuturkan alat bantu komik bisa dipakai untuk bermain peran, sehingga ibu hamil bisa membaca komik dan bermain peran di dalam kelas ibu hamil, bisa menonton video, dan kemudian membahas hasil video.
Video tersebut bisa dibagikan pada keluarga di rumah baik itu suami, kakek-nenek, ataupun mertua, sehingga pesan-pesan gizi dan kesehatan ibu hamil bisa menyebar dengan lebih baik.
Selain itu, UNICEF juga membuat materi audio untuk digunakan pada daerah-daerah yang kesulitan mengakses video karena terkendala alat maupun jaringan.
"Semua materi itu bisa difoto kopi jika memang dibutuhkan, sehingga berbagai alat bantu itu penggunaannya fleksibel bisa disebarkan melalui WhatsApp, bisa diputar di layar, bisa di-print out dalam bentuk storyboard, sehingga tetap ceritanya bisa diikuti oleh para ibu hamil dalam bentuk apapun," kata Airin.
Lebih lanjut ia menyampaikan dengan adanya alat bantu tersebut di setiap pertemuan kelas ibu hamil membuat ibu hamil lebih semangat untuk datang. Para ibu hamil juga lebih mudah memahami materi dan lebih menarik, sehingga berbagai pesan tentang gizi dan kesehatan bisa dicerna dan juga disampaikan kepada keluarga mereka.
UNICEF telah melakukan tiga kali uji coba pre-testing bersama Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat serta Direktorat Kesehatan Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan untuk menguji coba penggunaan alat bantu tersebut.
Pelaksana Tugas Direktur Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan Ni Made Diah mengatakan kelas ibu hamil memiliki berbagai manfaat karena masyarakat dapat mengetahui hak mereka, mengetahui cara perawatan kesehatan, hingga cara pemenuhan gizi.
Pada awal masa pandemi COVID-19, terang Diah, kelas ibu hamil sempat terkendala karena berbagai kebijakan pembatasan aktivitas. Namun, kini pasca pandemi kelas ibu hamil kembali berlangsung dengan menghadirkan berbagai layanan esensial untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
"Kelas ibu hamil adalah salah satu layanan esensial, salah satu upaya kesehatan masyarakat yang wajib terus-menerus kita lakukan. Ini bukan hanya untuk tenaga kesehatan puskesmas tetapi juga seluruh fasilitas kesehatan baik pemerintah maupun swasta yang memang memberikan pelayanan bayi baru lahir," ujarnya.*
Baca juga: Pemerintah buka reorientasi program kelas ibu hamil
Baca juga: Koordinator PBB apresiasi pemberdayaan perempuan di Ungaran Garmen
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022