"Beberapa titik kebakaran sudah bisa dikendalikan oleh tim gabungan," kata Teguh di Kuningan, Rabu.
Menurutnya kebakaran sempat meluas ke beberapa titik setelah terjadi pertama kali pada Ahad (25/9) dan bahkan sempat padam, namun pada Senin (26/9) api kembali terpantau.
Kemudian tim gabungan yang terdiri dari TNGC, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, Damkar, relawan, serta masyarakat sekitar kawasan Gunung Ciremai, terus berupaya bersama-sama memadamkan kebakaran tersebut.
Baca juga: BTNGC buat 14 Km sekat antisipasi kebakaran kawasan Ciremai
Baca juga: Pemudik sangat senang ikuti mudik gratis di Pelabuhan Tanjung Priok
Teguh mengatakan pada Selasa (28/9) sekitar jam 20.00 WIB, petugas gabungan akhirnya berhasil mengendalikan api di Blok Pejaten dan Batu Luhur.
"Alhamdulillah, banyak relawan yang ikut gabung memadamkan api, sehingga api dapat dikendalikan, dan kami masih melakukan pemantauan terus," tuturnya.
Teguh menambahkan belum mengetahui secara pasti luas lahan yang terbakar, karena lokasi yang terbakar dikhawatirkan ada bara, sehingga perlu sampai selesai terlebih dahulu.
"Pengukuran luas akan dilakukan setelah pemadaman selesai dilakukan dan clear tidak ada bara api lagi yang menyala," ujarnya.
Teguh mengatakan alat yang digunakan memadamkan api mulai dari cara manual yaitu menggunakan gepyok, sekop, dan cangkul, ada juga jet shooter, mesin semprot dan selang.
Selain itu ada juga mobil pemadam kebakaran milik Damkar Kabupaten Kuningan dikerahkan terutama untuk titik yang bisa dilalui kendaraan.
Menurutnya, petugas mengalami kendala saat berupaya memadamkan api, karena areal yang terbakar merupakan daerah perbukitan dan berbatu lepas.*
Baca juga: Polisi sebut bahan peledak di Majalengka berjarak 7 km dari permukiman
Baca juga: Polri ungkap asal 35 kg bahan peledak tersimpan di Gunung Ceremai
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022