• Beranda
  • Berita
  • Rupiah anjlok tertekan agresivitas moneter The Fed

Rupiah anjlok tertekan agresivitas moneter The Fed

28 September 2022 16:34 WIB
Rupiah anjlok tertekan agresivitas moneter The Fed
Petugas menghitung uang dolar AS dan uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, KCU Melawai, Jakarta, Selasa (16/8/2022). ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore anjlok tertekan agresivitas kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed).

Rupiah ditutup melemah 143 poin atau 0,94 persen ke posisi Rp15.267 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.124 per dolar AS.

"Pelemahan rupiah memang masih sangat dipengaruhi oleh kondisi global. Sudah dua hari ini DXY (indeks dolar AS) di atas 114," kata Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Menurut Rully, faktor The Fed yang masih akan tetap agresif dalam menaikkan suku bunga, masih membayangi pergerakan rupiah.

"Inflasi di berbagai negara terus tetap tinggi sementara negara-negara maju di luar US (UK, EU) lebih buruk kondisinya dibanding US, mendorong penguatan USD" ujar Rully.

Pasar keuangan yang gelisah mendorong dolar AS ke puncak baru dua dekade di sesi Asia pada Rabu sore, karena kenaikan suku bunga global memicu kekhawatiran resesi.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, naik sekitar 0,5 persen mencapai tertinggi baru 114,7 di perdagangan Asia.

Kenaikan dolar tanpa henti terjadi karena imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10 tahun naik menjadi 4 persen untuk pertama kalinya sejak 2010, mencapai 4,004 persen.

The Fed yang memimpin perjuangan global melawan lonjakan inflasi, berubah menjadi lebih agresif baru-baru ini dengan memberi sinyal kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Pesan itu diperkuat semalam oleh Presiden Fed Chicago Charles Evans, Presiden Fed St. Louis James Bullard dan Presiden Bank Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari, dengan Evans mengatakan bahwa bank sentral perlu menaikkan suku bunga ke kisaran antara 4,5 persen dan 4,75 persen .

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp15.165 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.165 per dolar AS hingga Rp15.279 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu melemah ke posisi Rp15.243 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp15.155 per dolar AS.

Baca juga: Wall St berakhir beragam, S&P 500 jatuh ke level terendah dua tahun
Baca juga: Dolar sentuh tertinggi baru 20 tahun di sesi Asia, sterling tertekan
Baca juga: Yuan anjlok lagi 385 basis poin menjadi 7,1107 terhadap dolar AS

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022