Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan memacu akselerasi belanja pemerintah baik pusat maupun daerah pada sisa tahun ini yaitu kuartal IV mengingat hingga sekarang realisasinya belum optimal.Saya akui kecepatan belanja masih perlu terus diperbaiki. Tiga bulan terakhir kuartal IV ini akan menjadi tiga bulan di mana belanja pemerintah pusat dan daerah akan terakselerasi.
“Saya akui kecepatan belanja masih perlu terus diperbaiki. Tiga bulan terakhir kuartal IV ini akan menjadi tiga bulan di mana belanja pemerintah pusat dan daerah akan terakselerasi,” katanya dalam acara UOB Indonesia Economic Outlook di Jakarta, Kamis.
Menkeu menjelaskan mayoritas pemerintah baik daerah dan pusat baru membelanjakan anggaran di bawah 60 persen sehingga masih terdapat sisa sebesar 40 persen dari pagu yang harus dikebut hingga akhir tahun ini.
Baca juga: Sri Mulyani sebut APBN surplus Rp107,4 triliun per Agustus
Ia mengakui bahwa kecepatan belanja pemerintah pusat dan daerah masih perlu diperbaiki mengingat sisa pagu yang harus dibelanjakan masih tinggi yaitu mencapai sekitar Rp1.770 triliun.
Anggaran belanja sebesar Rp1.770 triliun tersebut meliputi sebesar Rp970 triliun oleh pemerintah pusat dan Rp800 triliun oleh pemerintah daerah.
“Jadi you can imagine, 40 persen belanja pemerintah pusat dan daerah akan terkonsentrasi pada tiga bulan terakhir,” ujarnya.
Baca juga: Pemerintah mesti evaluasi pos-pos belanja yang dipandang boros
Ia menyatakan optimalisasi belanja pemerintah pusat dan daerah ini akan membuat pemulihan pada kuartal IV semakin kuat.
Bahkan menurut Sri Mulyani, momentumnya sangat tepat karena ekonomi global diprediksi akan mulai melemah pada akhir tahun ini sehingga optimalisasi belanja akan menjadi booster bagi Indonesia.
“Ini yang akan membuat di kuartal IV kita, government spending akan kuat dan ini timing-nya sesuai dengan waktu dunia mulai melemah,” tegasnya.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022