• Beranda
  • Berita
  • Inggris lanjutkan rencana ekonomi kontroversial, sebut itu jalan benar

Inggris lanjutkan rencana ekonomi kontroversial, sebut itu jalan benar

29 September 2022 16:14 WIB
Inggris lanjutkan rencana ekonomi kontroversial, sebut itu jalan benar
Foto Dokumen: Perdana Menteri Inggris Liz Truss menyampaikan pidato kepada anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York selama kunjungannya ke AS untuk menghadiri Majelis Umum PBB ke-77. Tanggal foto: Rabu 21 September 2022. Stefan Rousseau/Pool via REUTERS
Perdana Menteri Inggris Liz Truss membela rencana ekonominya yang telah mengguncang pasar keuangan, dengan mengatakan pada Kamis bahwa dia bersedia mengambil langkah "kontroversial" untuk menyalakan kembali pertumbuhan dan tidak akan berbalik arah meskipun terjadi gejolak.

"Ini adalah rencana tepat yang telah kami tetapkan," katanya dalam serangkaian wawancara dengan stasiun radio BBC lokal.

Ditanya apakah dia akan membalikkan anggaran mini yang mengejutkan pasar dengan skala pemotongan pajak dan pinjaman pemerintah, Truss berkata: "Saya tidak menerima premis pertanyaan itu."

"Kami menghadapi masa ekonomi yang sulit. Saya tidak menyangkal ini. Ini adalah masalah global. Tetapi yang benar adalah pemerintah Inggris telah turun tangan dan bertindak pada saat yang sulit ini."

Baca juga: PM baru Inggris janji prioritaskan ekonomi, energi, dan kesehatan

Menteri Keuangan Kwasi Kwarteng memicu gejolak di pasar keuangan pekan lalu ketika ia menyampaikan rencana pemotongan pajak tanpa merinci dampaknya terhadap keuangan publik atau bagaimana pemerintah akan mereformasi ekonomi untuk memacu pertumbuhan.

Pound merosot dan imbal hasil obligasi pemerintah Inggris melonjak, memaksa Bank Sentral Inggris (BoE) untuk menghidupkan kembali program pembelian obligasi dalam langkah darurat pada Rabu (28/9/2022) untuk menopang dana pensiun.

Truss mengatakan pemerintah harus mengambil tindakan mendesak dan tegas untuk melindungi rumah tangga dan bisnis dari lonjakan tagihan energi.

"Tentu saja, itu berarti mengambil keputusan yang kontroversial dan sulit. Tapi saya siap melakukannya sebagai perdana menteri karena yang penting bagi saya adalah kita menggerakkan ekonomi kita."

Baca juga: Inggris akan pangkas harga energi untuk bisnis pada musim dingin 2022

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022