Jumlah tersebut meningkat signifikan dibanding dengan kali terakhir bergulir pada 2019 yakni 750 ribu dolar (sekitar Rp11,4 miliar).
Pendiri Indonesia Masters, Jimmy Masrin, di Jakarta, Kamis, mengatakan, peningkatan hadiah tersebut karena Indonesian Masters menjadi bagian dari International Series yang merupakan hasil kemitraan antara Asian Tour dan LIV Golf.
"Dengan menjadi bagian dari International Series, Indonesian masters bergabung dengan jajaran kompetisi elite berhadiah jutaan dolar dan diikuti banyak pemain luar biasa yang belum pernah ada sebelumnya di Asia," kata Jimmy dalam konferensi pers di Hotel JS Luwansa.
Jimmy Masrin, yang juga Chairman Asian Tour, mengaku bangga bahwa Indonesian Masters edisi ke-10 hadir dengan membawa begitu banyak perkembangan yang menarik.
Indonesian Masters kali pertama bergulir pada 2011. Pegolf asal Inggris Lee Westwood menjadi paling sukses dengan mengantongi tiga gelar masing-masing pada 2011, 2012, dan 2015.
Pada edisi terakhir 2019, pegolf asal Thailand Jazz Janewattananond menjadi pemenang sekaligus memastikan Asian Tour Order of Merit.
Adapun Asian Tour yang berlabel International Series sebelumnya telah berulir di Thailand, Inggris, Singapura, dan Korea Selatan.
International Series juga bakal menyambangi Maroko pada 3-6 November dan Mesir pada 10-13 November.
"LIV Golf tetap berkomitmen untuk memperkuat ekosistem dan mengembangkan permainan golf secara global. Indonesian Masters adalah tambahan fantastis untuk The International Series yang dapat membuka jalan bagi para pemain berbakat di seluruh dunia," kata Commisioner and CEO LIV, Greg Norman.
Baca juga: Peserta World Tourism Day Golf Challenge nikmati pengalaman digital
Baca juga: Naraajie tembus 10 besar di turnamen ADT Players Championship 2022
Baca juga: Pegolf Indonesia petik pengalaman berharga di Junior Presidents Cup
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022