Kepala Museum NTB Bunyamin di Mataram, Kamis, mengatakan pada awalnya kelas Filologi ini diadakan hanya untuk pihak museum, namun banyaknya masukan dari masyarakat luar yang berminat ikut serta dalam kelas ini.
Baca juga: Puluhan aksara kuno babad-lontar Suku Sasak dipamerkan Museum NTB
"Banyaknya masyarakat yang berminat terhadap Filologi, akhirnya kami memutuskan untuk membuka kelas secara umum," katanya.
Ia menjelaskan program tersebut berawal dari adanya kekhawatiran atau keprihatinan pihak museum, karena sedikitnya masyarakat yang paham dengan tulisan aksara.
Mereka, kata dia, akan mempelajari tentang penulisan dan membaca naskah kuno dan akan mendapatkan sertifikat khusus.
Kelas Filologi ini sudah ada sejak 2021 dan hingga saat ini terdapat dua angkatan yang mendapatkan sertifikat.
"Harapan kami peserta yang telah lulus dapat bermitra dengan museum, karena di museum ini banyak koleksi, sehingga sangat dibutuhkan seseorang yang dapat membaca tulisan aksara," katanya.
Baca juga: Museum NTB gelar pameran peradaban Islam
Baca juga: Pemprov NTB berencana bangun museum Gunung Rinjani dan Tambora
Pewarta: Riza Fahriza*Elsa*Ajeng*Nofa*Elfi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022