China desak Israel tahan diri di Yerusalem

29 September 2022 21:45 WIB
China desak Israel tahan diri di Yerusalem
Seorang wanita berjalan melewati toko-toko yang tutup selama aksi mogok massal, menyusul serangan Israel di Nablus, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 25 September 2022. (ANTARA/Reuters/Raneen Sawaft/as)
China mendesak Israel untuk menahan diri guna mencegah situasi di Yerusalem semakin tidak terkendali.

"Kami menyerukan kepada pihak-pihak terkait, terutama Israel, untuk tetap tenang dan menahan diri," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin di Beijing, Kamis.

Kemenlu sangat prihatin dengan meningkatnya ketegangan di Yerusalem baru-baru ini.

"Kami menentang tindakan apa pun yang secara sepihak mengubah status quo di Yerusalem," kata dia dalam pengarahan pers rutin tersebut.

Menurut dia, akar penyebab konflik berulang-ulang antara Palestina dan Israel terletak pada tidak diimplementasikannya solusi damai dua negara.

"Komunitas internasional perlu bertindak lebih tegas dan memfasilitasi dimulainya kembali pembicaraan damai antara Palestina dan Israel," kata Wang.

Polisi Israel mendobrak tempat suci umat Islam di Kota Tua Yerusalem dan memindahkan jemaah Muslim dari Masjidil Aqsa pada Senin (26/9).

Hal itu dilakukan guna memberikan tempat bagi orang-orang Yahudi ultranasionalis yang memperingati Tahun Baru Yahudi pada Minggu (25/9) hingga Selasa (27/9).

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Bayu Prasetyo
Copyright © ANTARA 2022