Kane mengutuk insiden itu sebagai "tidak dapat diterima."
Pisang dilemparkan ke arah para pemain Brazil yang merayakan gol Richarlison sehingga memicu FIFA menyelidiki insiden tersebut.
Richarlison mengatakan di media sosial pascapertandingan itu bahwa kecuali hukuman tegas dijatuhkan oleh otoritas-otoritas sepakbola seperti FIFA, maka kejadian itu akan terus berulang.
Kane mengamini pandangan rekan satu klubnya dalam sebuah wawancara dengan ESPN Brazil.
"Sangat mengecewakan melihatnya," kata Kane. “Saya belum bertemu lagi (dengan Richarlison) dan berkesempatan membahas rasisme yang dia derita melawan Tunisia."
"Saya kira FIFA sudah menyatakan akan menyelidiki dan mencari tahu apa yang terjadi, tetapi biasanya, hal semacam itu tidak bisa ditolerir. Saya berharap FIFA bisa kuat dan mencari tahu siapa yang melakukannya, memastikan sanksi yang tepat ."
Kane mengaku senang bermain bersama Richarlison di Spurs setelah pemain itu bergabung dari Everton.
Tottenham yang menghadapi Arsenal pada Sabtu esok terpaut satu poin dari posisi teratas Liga Premier dan Richarlison juga tampil mengesankan dalam Liga Champions dengan mencetak dua gol kala mengalahkan Marseille.
"(Richarlison) itu orang hebat," kata Kane. "Dia bekerja sangat keras dan sangat profesional. Saya senang sekali ada dia dalam tim kami," pungkas Kane dalam laman ESPN.
Baca juga: Brazil menang telak 5-1 atas Tunisia
Baca juga: Conte apresiasi kinerja Richarlison ketika bawa Spurs tekuk Marseille
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022