"Papua adalah provinsi yang berkembang dengan potensi untuk menjadi lebih kuat dari segi ekonomi hingga pariwisata," kata Anthony McEvoy, pemimpin PT Sari Coffee Indonesia – pemegang lisensi merek Starbucks di Indonesia, dalam siaran resmi, Jumat.
Ia menjelaskan tahun ini pihaknya punya rencana untuk hadir di 10 kota baru di Indonesia, salah satunya Jayapura.
Dia berharap dibukanya gerai baru akan membuat jenama itu lebih dekat dengan pelanggannya sekaligus berkontribusi pada pengembangan ekonomi daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
Gerai di Mal Jayapura dibuat dengan karakteristik arsitektur dari bentuk Rumah Honai dengan tata letak melingkar, atap kerucut, cladding vertikal, dan pintu masuk tunggal.
Karya seni di dalam gerai menggambarkan perjalanan kopi yang menceritakan kisah komunitas petani kopi, kerajinan barista, dan koneksi pelanggan. Gaya karya seni yang berani dan penuh warna ini terinspirasi oleh motif dan pola batik tradisional dari Papua.
Gerai jenama ini pertama kali membuka gerai di Indonesia dua dekade lalu dan berekspansi ke 41 kota.
Pada 2020, Starbucks membuka Community Store pertama di lingkungan Tanah Abang Jakarta, untuk menciptakan peluang pendidikan bagi kaum muda di Tanah Abang, diikuti oleh Starbucks Creative Youth Entrepreneurship Program (SCYEP) dalam mendukung pemberdayaan kaum muda.
Bekerja sama dengan Farmers Support Center di Berastagi, Sumatera Utara, lebih dari 500.000 benih kopi telah disumbangkan kepada petani kopi melalui program Art in the Cup. Dan sebagai apresiasi kepada para responden garis depan wabah COVID-19, lebih dari 50.000 cangkir minuman telah disumbangkan ke rumah sakit dan pusat vaksinasi.
Baca juga: Starbucks buka gerai ke-6.000 di China, outlet ke-1.000 di Shanghai
Baca juga: Starbucks makin mudah dijangkau dengan hadirkan kemasan kaleng
Baca juga: Gerai Starbucks di China diprediksi mencapai 9.000 unit pada 2025
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022