"Kehadiran IKN pasti mampu membawa perubahan besar bagi Kalimantan khususnya Provinsi Kalimantan Timur dalam percepatan pembangunan pada segala bidang," kata Ketua Tim Wali Kota Samarinda untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) Syaparudin di Samarinda, Kaltim, Jumat.
Menurut ia, perubahan terjadi terutama di sekitar IKN atau kawasan penyangga IKN, seperti Kabupaten Penajam Paser Utara, Paser, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, Kota Bontang, Balikpapan, dan Samarinda.
Ia meyakini perubahan besar terjadi pada daerah penyangga karena konsep pembangunan IKN menggunakan prinsip pemerataan dan keadilan bagi seluruh nusantara. Lokasi IKN yang berada di kawasan tengah Indonesia sehingga daerah yang terkena dampak akan merata, tidak seperti di Jakarta yang berada di bagian barat.
"Inilah yang dimaksud oleh Presiden Joko Widodo, yakni membangun dari Kaltim sama dengan menjadikan ibu kota negara sebagai Indonesia sentris. Kalau selama ini ada pandangan Jawa sentris karena pembangunan terkonsentrasi di Jawa," ujar Sapar, panggilan akrabnya.
Sedangkan Kota Samarinda sebagai salah satu kawasan penyangga IKN Nusantara, kata Sapar, hingga saat ini terus melakukan pembenahan, baik fisik maupun nonfisik, seperti sumber daya manusia hingga urusan sosial untuk menyambut kehadiran IKN ke Kaltim.
Pemkot Samarinda terus melakukan pembenahan, di antaranya melalui Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Pro Bebaya) yang sedang berjalan. Pro Bebaya adalah program yang dilakukan berbasis rukun tetangga (RT) sehingga masyarakat mulai tingkat RT sudah diajari untuk berpartisipasi langsung melalui usulan pembangunan.
Dalam Pro Bebaya ini Pemkot Samarinda pada tahun 2022 menggelontorkan anggaran sekitar Rp199,2 miliar untuk 1.992 RT atau setiap RT mendapat alokasi anggaran Rp100 juta. Melalui dana ini usulan kegiatannya dijaring dari bawah melalui rapat tingkat RT.
Hal lain yang dilakukan Pemkot Samarinda adalah melakukan pembenahan pada sektor pariwisata, seperti merevitalisasi Sungai Mahakam yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata berkelas dunia.
"Samarinda juga komitmen dalam pengendalian banjir, kemudian terus melakukan peningkatan kapasitas SDM dan berbagai upaya lain. Semua ini dilakukan juga untuk menyambut IKN agar warga kita bisa menjadi subjek, bukan penonton saat IKN sudah pindah," ucap Sapar.
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2022