• Beranda
  • Berita
  • Peneliti UNIPA: Populasi penyu di Tambrauw-Papua Barata meningkat

Peneliti UNIPA: Populasi penyu di Tambrauw-Papua Barata meningkat

30 September 2022 21:15 WIB
Peneliti UNIPA: Populasi penyu di Tambrauw-Papua Barata meningkat
Peneliti dan Koordinator Konservasi di LPPM UNIPA, Deasy Lontoh mempresentasikan konservasi penyu di Manokwari, Provinsi Papua Barat, Jumat (30/9/2022). (ANTARA/Rachmat Julaini)

Pelibatan masyarakat untuk ikut serta dalam melakukan patroli, magang bahkan bekerja untuk konservasi penyu berjalan dengan baik dan perlahan-lahan mulai memberikan kontribusi yang positif

Peneliti  Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM), Universitas Papua (UNIPA) memperkirakan populasi penyu belimbing di Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat, mengalami peningkatan dari sekitar 45 ribu kini menjadi 68 ribu ekor.

Peneliti dan Koordinator Konservasi di LPPM UNIPA, Deasy Lontoh, di Manokwari, Jumat, menjelaskan pihaknya masih memperbaharui data populasi penyu dari sekitar 4.000 sarang yang berada di Taman Pesisir Jeen Womom di Kabupaten Tambrauw.

"Itu belum semua sarang, karena ada beberapa tempat yang berpotensi luput dari pendataan apalagi jika di daerah itu masyarakatnya tidak mengetahui cara memantau dan mendata penyu," katanya.

Dia mengatakan usaha untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan sejumlah pegiat konservasi penyu di Papua Barat agar mengerti teknik dalam mengumpulkan jumlah sarang penyu dan mendata populasinya sudah berjalan.

Pelibatan masyarakat untuk ikut serta dalam melakukan patroli, magang bahkan bekerja untuk konservasi penyu, katanya, berjalan dengan baik dan perlahan-lahan mulai memberikan kontribusi yang positif.

"Semakin tahun, masyarakat semakin aktif walau kami mengakui itu membutuhkan waktu yang panjang. Sehingga untuk menyatakan apakah program konservasi penyu ini berhasil atau tidak, ya... bergantung dari mereka," katanya.

Selain penguatan kapasitas masyarakat dan pegiat konservasi, dia menyebut upaya lain untuk menghindari berkurangnya populasi penyu ialah pemindahan sarang sesuai protokol yang ditetapkan. Hal itu juga terus disosialisasikan kepada masyarakat yang bermukim di kawasan yang diperkirakan menjadi tempat penyu bertelur.

LPPM UNIPA, kata dia,  juga sudah menyampaikan hasil-hasil penelitian kepada pemerintah daerah agar menjadi rekomendasi sebelum ada kebijakan yang diambil dalam pelestarian penyu.

"Yang kita bantu misalnya kita merekomendasikan standar operasional prosedur (SOP) interaksi dengan penyu ketika misalnya ada turis yang datang dan SOP perlindungan sarang, termasuk pelaporannya," katanya.

Ada empat dari tujuh jenis penyu dunia yang berkembang biak di Papua Barat yakni penyu belimbing, penyu lekang, penyu sisik dan penyu hijau. Dua lainnya yang diperkirakan dapat ditemui di perairan Papua Barat ialah penyu pipih dan penyu tempayan, demikian Deasy Lontoh.

Baca juga: Warga adat Raja Ampat sepakat lindungi pantai penetasan telur penyu

Baca juga: Penyu sitaan Polair Polda Papua Barat dilepas ke laut

Baca juga: Lima penyu raksasa mendarat bertelur di Raja Ampat

Baca juga: 301 tukik dilepas masyarakat adat Manokwari-Papua Barat ke laut

Pewarta: Rachmat Julaini
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022