"Smart Classroom ini merupakan pilot project bersama KBRI Beijing dan Chinese Language Education Centre (CLEC) dalam pengajaran Bahasa Mandarin," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun di Beijing, Jumat.
Peluncuran program pembelajaran tersebut dilakukan di KBRI Beijing, pada Kamis (29/9), yang dihadiri oleh Dubes, Wakil Dubes Dino R Kusnadi, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing Yaya Sutarya, dan Direktur Jenderal CLEC Kementerian Pendidikan China Profesor Ma Jianfei.
CLEC berencana mendirikan Pusat Bahasa Mandarin dan Inovasi di enam perguruan tinggi di Indonesia yaitu Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjajaran, Universitas Negeri Yogyakarta, London School of Public Relations (LSPR), Universitas Ciputra, dan Universitas Pancasila.
"Kehadiran Smart Classroom di KBRI Beijing untuk mendapatkan pengalaman pertama sebelum peluncuran di enam perguruan tinggi tersebut," kata Dubes.
Djauhari berterima kasih kepada CLEC yang telah memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas guru, kepala sekolah, dan dosen melalui berbagai pelatihan di jenjang pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.
"Kami berharap pendirian Language and Innovation Center ini dapat direalisasikan pada tahun 2022 di Indonesia," kata Djauhari.
CLEC berencana memberikan bantuan perangkat yang sama kepada 35 perguruan tinggi di Indonesia untuk menumbuhkan minat belajar bahasa Mandarin, serta meningkatkan kualitas pembelajaran secara virtual bagi para pengajar.
Perangkat yang kini ditempatkan di Aula Serba Guna KBRI Beijing tersebut dilengkapi layar sentuh, papan tematik, dan audio visual.
Sementara itu, Prof Ma Jianfei berharap perangkat tersebut dapat meningkatkan kualitas dosen dan pengelolaan program studi Bahasa Mandarin di Indonesia.
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Bayu Prasetyo
Copyright © ANTARA 2022