"Saya minta PSSI dan LIB melakukan investigasi kenapa ini bisa terjadi," kata Amali melalui video yang diterima di Jakarta, Minggu.
Amali mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab dari kericuhan yang terjadi dalam laga lanjutan Liga I di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam tersebut. Dia pun akan segera melakukan komunikasi dengan PSSI dan LIB.
"Saya prihatin dan menyesalkan atas kejadian ini. Apalagi korban meninggal cukup banyak. Ini pelajaran untuk kita semua agar tidak terulang lagi," kata Amali menambahkan.
Baca juga: 127 orang meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang
Baca juga: Mabes Polri kirim tim DVI identifikasi korban tragedi Kanjuruhan
Dalam kesempatan ini, Amali juga mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya 127 orang pada laga Arema FC melawan Persebaya. Dia meminta kepada suporter untuk lebih dewasa.
"Ini adalah olahraga. Dalam pertandingan bisa menang dan kalah. Edukasi kepada penonton ini harus lebih lagi disadarkan bahwa pertandingan sepak bola dan cabang lainnya itu pasti ada menang dan kalah. Apa pun kondisinya harus diterima," pungkas Amali.
Kericuhan terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya. Ribuan suporter Aremania merangsek masuk ke area lapangan setelah Arema FC kalah dari Persebaya dengan skor 2-3. Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan menggunakan empat mobil Polri, barracuda.
Kerusuhan tersebut makin membesar, sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.
Sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi berdarah usai laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur tersebut.
Baca juga: PSSI larang Arema FC jadi tuan rumah sampai selesai musim
Baca juga: LIB hentikan Liga 1 selama satu pekan setelah kerusuhan di Malang
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022