Sang pebalap tim Red Bull finis tujuh detik di depan pebalap Ferrari Charles Leclerc di balapan sepanjang dua jam yang sempat tertunda cuaca buruk itu.
Perez, sebagai pemimpin balapan, dianggap gagal menjaga posisinya dalam rentang 10 mobil dari safety car yang dikeluarkan menyusul insiden mobil Yuki Tsunoda yang menabrak pagar pembatas di lap ke-36, demikian laman resmi Formula 1.
Perez juga mendapat teguran karena melakukan pelanggaran serupa di periode safety car pertama, setelah tabrakan Zhou Guanyu dan Nicholas Latifi di lap ke-10.
Baca juga: Perez menangi Grand Prix Singapura, selebrasi Verstappen ditunda
Tim Red Bull menginstruksikan Perez untuk membangun jarak lebih dari lima detik di pengujung lomba menyusul peringatan akan investigasi steward tersebut.
Dengan Leclerc finis 7,595 detik di belakan Perez, maka sang pebalap Red Bull mempertahankan statusnya sebagai juara di Marina Bay, yang menjadi kemenangan keempat dalam kariernya di F1.
"Tentunya ini performa terbaik saya. Saya mengendalikan balapan, beberapa lap terakhir sangat intens," kata Perez.
"Saya mengerahkan segalanya untuk menang hari ini."
Sementara itu, tidak ada selebrasi bagi Max Verstappen setelah rekan satu tim Perez itu finis P7 dan membuang peluang mengunci gelar juara dunia.
Verstappen perlu menyelesaikan GP Singapura dengan margin setidaknya 138 poin dari rival terdekatnya agar mengunci gelar juara dunia lebih dini.
Akan tetapi hasil hari ini menempatkan sang pebalap Belanda dalam jarak 104 poin dari Leclerc dan 106 poin dari Perez pada klasemen dengan lima balapan tersisa.
Apabila Verstappen, yang memenangi 11 dari 17 balapan musim ini, dapat menjaga jaraknya hingga 112 poin seusai GP Jepang pekan depan, maka ia berhak menjadi juara dunia lagi, mempertahankan gelar yang ia raih musim lalu.
Baca juga: Verstappen frustrasi di GP Singapura yang "berantakan"
Baca juga: Perburuan gelar juara F1 masih panjang, kata Verstappen
Baca juga: Gagal menangi balapan musim ini bukan akhir dunia bagi Hamilton
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022